Viral Aksi Bullying dan Kekerasan Terhadap Santri di Pesantren, Diduga Berulang Kali Dilakukan Anak Kyai

- 1 Februari 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi kekerasan atau perundungan di Pesantren.
Ilustrasi kekerasan atau perundungan di Pesantren. /Pixabay/PublicDomainPictures/Pixabay

PR BEKASI - Aksi perundungan atau bullying disertai kekerasan kembali terjadi pada generasi muda, kali ini di sebuah pondok Pesantren.

Salah seorang warganet membuat utas di Twitter yang kemudian menjadi viral mengenai kasus dari bullying tersebut hingga babak belur.

Aksi yang menimpa santri di salah satu pondok pesantren itu disebutkan dilakukan oleh anak dari Kyai pemilik pesantren.

Baca Juga: Galih Ginanjar Tak Mau Bertemu Dengannya, Barbie Kumalasari Geram: Bukannya Menghargai Orang yang Berjuang Dia 

"Ayo mondok ayo mondok tapi santrinya dijotosi anak Kyai sampe babak belur, tapi menolak ditindak oleh pihak berwajib," kata pengunggah utas tersebut yaitu Affi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @summercooler_ pada Senin, 1 Februari 2021.

Dia menceritakan kalau kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu sore, 30 Januari 2021, di salah satu pesantren di dekat rumah ibunya di Jawa.

Dikatakan Affi, kalau kejadian santri yang dipukuli itu bukan yang pertama kalinya terjadi, kebetulan saat kejadian kemarin terlampir bukti hingga dia pun mencoba untuk melaporkan peristiwa tersebut.

Affi menyampaikan bahwa pemilik dari pesantren itu juga masih memiliki hubungan keluarga dengannya dan dia tahu kalau dari pelaporannya ini akan menimbulkan konflik di tengah keluarga.

Baca Juga: Hampir Saja Diterkam Harimau Sumatra Saat Malam Hari, Respons Kakek Ini Buat Warganet Terkejut 

Akan tetapi, dia berani memilih untuk mengambil tindakan tersebut karena merasa akan tidak adil jika hanya diam saja.

"Keterangan dari santri: si anak santri tidur, kemudian dipukul, pelaku mecah kaca dan serpihannya kena muka si korban. Lalu korban lari ke masjid, alasan dipukul sebegitu kejamnya alasannya tidak sholat di masjid," kata Affi menceritakan.

Dia juga mengunggah tangkap layar dari kakak si pelaku, yang juga sepupunya sendiri, dikatakan kalau korban hanya kena kaca dan tidak dipukuli.

Selain itu, teman-teman dari korban juga dianggap tidak kooperatif ketika memberikan kesaksian karena diduga mereka takut akan menjadi sasaran berikutnya.

Baca Juga: Upaya untuk Akhiri Diskriminasi, Filipina Tetapkan 1 Februari sebagai Hari Hijab Nasional 

"Sejauh ini sudah saya laporkan ke KPAI melalui salah satu keluarga saya juga. Kakak korban yang seorang santri menutupi dari orang tuanya. Menolak kasusnya ditindaklanjuti alias disudahi saja," cuit Affi.

Dia pun melakukan klarifikasi kepada orang tua korban, yang juga dikenalnya dan diketahui belum ada laporan ke pihak orang tua atas kondisi anaknya tersebut.

Kakak korban pun ternyata telah berbohong dengan mengatakan kalau orang tuanya sudah diberitahu, bahkan mengatakan kalau kasus tidak perlu diperpanjang.

"Oiya saya juga sudah melaporkan ke jaringan Gusdurian di wilayah pesantren ini. Matur suwun arahannya Pak @PSambadha ke mana saya harus menghubungi," katanya.

Baca Juga: Ingatkan 'Bahaya' Bawa Budaya Arab bagi Pelajar, Ketum PBNU: Budaya Kita Lebih Unggul 

Diungkapkan Affi kalau yang memiliki pesantren itu adalah kyai besar, dia pun menghormati sosok dari pemilik tersebut sebagai seorang Kyai dan Pakdenya sendiri.

"Tapi ini sudah berkali-kali saya dengar. Yang katanya sudah selesai tapi berulang. Ngapunten," katanya.

Dia pun siap untuk menerima konsekuensi atas tindakan pelaporannya itu dan berharap kasus ini dapat dikawal dan dibantu.

Affi menambahkan kalau didikan di dalam pesantren tersebut sebenarnya sangat bagus, hanya yang menjadi sorotannya adalah tindak kekerasan pelaku terhadap sejumlah santri.

Baca Juga: Terima Kunjungan Perdana dari Kapolri, Panglima TNI Diajak Blusukan ke Pasar Tanah Abang 

"Mohon bantuan doanya teman2 agar kasus ini bisa terselesaikan dengan baik," cuitnya.

Psikolog Keluarga dan Humanitarian, Alissa Wahid juga langsung menanggapi kasus tersebut.

Dia meminta sang pengunggah utas untuk menghubunginya secara pribadi.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x