Ikut Terseret Isu Kudeta Partai Demokrat, Mahfud MD: Terpikir Saja Tidak, Apalagi Merestui

- 2 Februari 2021, 10:12 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD angkat bicara soal isu kudeta Partai Demokrat.
Menko Polhukam, Mahfud MD angkat bicara soal isu kudeta Partai Demokrat. /ANTARA

PR BEKASI - Menko Polhukam Mahfud MD turut angkat bicara terkait isu kudeta Partai Demokrat yang diduga dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Pasalnya, tak hanya menyeret Moeldoko, isu tersebut juga turut menyeret sejumlah menteri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mahfud MD pun mengaku kaget saat mendengar isu tersebut, karena namanya pun ikut disebut-sebut sebagai pihak yang memberi restu Moeldoko untuk melakukan kudeta.

Baca Juga: Klaim Miliki Bukti Kader Demokrat Bertemu Moeldoko, Herman Khaeron: Jangan Menambah Masalah dengan Berbohong

"Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD, merestui Kepala KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB. Wah, mengagetkan," kata Mahfud MD, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @mohmahfudmd, Selasa, 2 Februari 2021.

Mahfud MD lantas meminta masyarakat percaya bahwa dirinya tidak pernah membicarakan perihal kudeta tersebut dengan Moeldoko maupun pihak lain.

Mahmud MD juga mengatakan, jangankan memberi restu kepada Moeldoko, terpikirkan saja dia tidak pernah.

Baca Juga: Soroti Ramalan Hingga Kondisi Indonesia, Amien Rais: Saya Kira Bisa Sebabkan Runtuhnya Rezim yang Berkuasa

"Yakinlah saya tak pernah berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui," ujar Mahmud MD.

Sebelumnya, Moeldoko mengaku bahwa memang ada sejumlah pihak yang berkunjung ke kediamannya.

Meski tak tahu konteks kedatangan pihak-pihak tersebut, Moeldoko mengaku selalu membuka obrolan dengan masalah pertanian.

Baca Juga: AHY Bongkar Upaya Makar di Tubuh Demokrat, Pengamat: Otak Pelakunya Tak Pantas Jadi Pemimpin Negeri

"Dari obrolan, saya biasa mengawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Kemudian, mereka 'curhat' situasi yang dihadapi, ya gua dengerin aja. Berikutnya ya udah dengerin aja. Saya sebenarnya prihatin gitu ya dengan situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," tuturnya.

Kemudian, muncul isu kudeta Partai Demokrat, Moeldoko menduga bahwa itu berawal dari foto-foto dirinya bersama para tamu yang datang ke kediamannya.

"Kemudian muncul isu itu. Mungkin dasarnya foto-foto ya. Orang ada dari Indonesia Timur, dari mana-mana datang ke sini kan kepingin foto sama saya. Ya saya terima aja, apa susahnya," kata Moeldoko.

Baca Juga: Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko Beri Pesan ke AHY: Jadi Pemimpin Harus Kuat, Jangan Baperan!

"Itulah menunjukkan seorang jenderal tidak punya batas dengan siapa pun. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya tidak keberatan," sambungnya.

Moeldoko lantas memberikan saran bahwa sebagai seorang pemimpin seseorang harus kuat dan tidak mudah terombang-ambing.

"Berikutnya saran saya. Menjadi seorang pemimpin harus kuat, jangan mudah 'baperan', mudah terombang-ambing, dan seterusnya," kata Moeldoko.

Baca Juga: Mayoritas Parpol Tak Mau Revisi UU Pemilu, Jimly Asshiddiqie: Ya Sudahlah, yang Penting Capres 2024 Jangan Dua

Terakhir, Moeldoko menegaskan bahwa jika benar ada kudeta di Partai Demokrat, itu pasti dari pihak dalam bukan dari pihak luar.

"Kalau anak buahnya nggak boleh pergi kemana-mana ya diborgol aja kali ya. Selanjutnya kalau ada istilah kudeta, kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar," ujar Moeldoko.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah