PR BEKASI - Pengamat politik Indonesia Rocky Gerung menyampaikan bahwa operasi politik KSP Moeldoko untuk mengambil alih Partai Demokrat adalah hal yang biasa di Indonesia.
Bahkan dirinya yakin terdapat komunikasi di antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Moeldoko sebelum merencanakan hal tersebut.
"Pak Jokowi juga bukan orang yang buta huruf terhadap permainan semacam itu, jadi saya mau bikin semacam perbandingan aja bahwa yang dilakukan oleh Istana itu dalam hal ini yang sudah disebut Moeldoko itu semacam politik pragmatis," ucapnya.
Baca Juga: Bantah Ukuran Makam Jenazah Covid-19 akan Diperkecil, DPHK DKI Jakarta: Nanti Enggak Muat
"Artinya mau cepat dapat jalan keluar dengan cara yang paling sederhana, yaitu mengambil alih partai," katanya.
Namun Rocky Gerung tidak sepenuhnya menyalahkan Moeldoko, karena menurutnya kegiatan semacam ini pernah dan sudah menjadi hal yang biasa di Istana.
"Moeldoko gak salah, mungkin dia menganggap biasa partai dipecah belah lalu diambil alih, kan Istana juga lakukan hal itu terhadap Golkar, PPP, macam-macam, jadi sudah jadi grammar Istana untuk mengambil alih partai dalam rangka konsolidasi itu," katanya.
Baca Juga: Sebut Abu Janda Rasis dan Bukan Bagian Poros NU, Putri Gus Dur: Memang Ngaco Orang Itu
Ia menyampaikan bahwa hal tersebut adalah pembuka dari ambisi Moeldoko yang ingin cepat-cepat mendapat kendaraan menuju Pilpres 2024.