Sarankan Demokrat Lakukan Konsolidasi Internal, Pengamat: Kalau Tidak, Akan Sulit Bangun Soliditas Partai

- 6 Februari 2021, 12:16 WIB
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing. /ANTARA/HO/Emrus Sihombing/

Pada akhirnya, hal itu akan membutuhkan energi yang tidak sedikit dalam mengelolanya menjadi output politik ke depan.

"Dan semakin sulit membangun soliditas di internal partai dalam kurun waktu tertentu," ujar Emrus Sihombing.

Baca Juga: Soroti Surat AHY, M Qodari: Seolah-olah Aktornya Itu Pak Jokowi, Kalau Mau Hentikan Moeldoko kan Bisa Telepon

Tak hanya itu, Emrus Sihombing juga mengatakan akan timbul konsekuensi lain, salah satunya bisa saja sosok yang akhir-akhir ini disebut berpeluang menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.

"Bisa saja sosok yang disebut akhir-akhir ini menjadi Ketum partai akan jadi kenyataan, tentu atas keinginan pemilik hak suara, sebagai efek komunikasi politik 'pantul cermin'," kata Emrus Sihombing.

Sebelumnya, AHY menyebut bahwa ada upaya merebut paksa kepemimpinannya di Partai Demokrat yang melibatkan pejabat pemerintahan.

Baca Juga: Demokrat Dinilai Alami Krisis Kepemimpinan, Darmizal: Lebay, Sedikit-sedikit Libatkan Istana dan Pak Moeldoko

Menurut AHY, pengambilalihan tersebut akan dilakukan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) dan akan menjadi jalan untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

"Konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketum PD yang sah, adalah dengan menyelenggarakan KLB," ujar AHY, Senin, 1 Februari 2021.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa dirinya tak memiliki urusan atau kepentingan apa pun dengan kondisi internal Partai Demokrat.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah