Baca Juga: Ikke Nurjanah Menikah Usai 14 Tahun Menjanda, Suami: Aku Bahagia Kamu Jadi Istriku
"Tapi ini sustainability, jadi keberlanjutan dari program untuk mengurangi kemacetan dan lain sebagainya, jadi pastilah yang dinilai yang mendapatkan penghargaan kota-kota yang bermasalah dari sisi transportasi," sambungnya.
Oleh karena itu, pemenang dari penghargaan tersebut juga berasal dari negara Kolombia, Kota Meksiko, serta sejumlah kota dan negara lain yang memang terkenal dengan kemacetan lalu lintasnya (traffic jam).
"Nah dari situ sebenarnya yang ingin dinilai adalah sejauh mana pemimpin masing-masing kota dan negara tersebut, serta pemimpin bidang transportasi mampu melakukan transformasi," ucapnya.
Baca Juga: Menhan Prabowo Mendadak Panggil Anies Baswedan, Wagub DKI Jakarta Buka Suara
"Dari yang katakanlah macet total kepada sebuah harapan keberlanjutan di masa depan dan diharapkan bahwa kemacetan itu akan teratasi," sambungnya.
Refly Harun pun meminta bagi siapa pun, tidak usah menyombongkan diri jika menerima penghargaan-penghargaan dalam negeri tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Gilbert Simanjuntak pun mempertanyakan indikator terpilihnya Anies Baswedan dalam penghargaan tersebut.
Baca Juga: Segera Hadir Kostum dan Item Spesial, Game Free Fire Kolaborasi dengan Anime Attack on Titan
Sebab menurutnya, sejauh ini komisi B menilai tidak ada pencapaian yang berarti oleh Pemprov DKI Jakarta di bidang transportasi.