Empat Provinsi Ini Siaga Hujan Lebat, BMKG Sebut Kemungkinan Terjadi Banjir Bandang Akibat La Nina

- 8 Februari 2021, 16:27 WIB
Awan menyelimuti kawasan Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa, 2 Februari 2021. BMKG memprediksi puncak musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Februari 2021 dan meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Awan menyelimuti kawasan Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa, 2 Februari 2021. BMKG memprediksi puncak musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Februari 2021 dan meminta masyarakat untuk tetap waspada. /ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp

 

PR BEKASI – Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah masuk dalam kategori siaga potensi hujan lebat dalam periode 8-9 Februari.

Menurut Badan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan lebat tersebut dapat berdampak dengan terjadinya banjir atau bandang akibat fenomena La Nina.

Selain fenomena La Nina, terdapat pula faktor dinamika atmosfer lain yang mempengaruhi peningkatan intensitas curah hujan ekstrim di beberapa daerah di Indonesia.

Baca Juga: Jelang Imlek 2021, Pengusaha Dodol Betawi di Kabupaten Bekasi Banjir Pesanan

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A. Fachri Radjab di Jakarta pada Senin, 8 Februari 2021.

“Ada faktor faktor dinamika atmosfer yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di Indonesia," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurutnya, BMKG sendiri telah memperingatkan masyarakat pada Oktober 2020 lalu tentang pengaruh La Nina terhadap musim hujan di Indonesia.

Baca Juga: Polisi Temukan Ekstasi di Kantong Celana Ridho Rhoma: Saya Minta Maaf Terutama kepada Orang Tua

Fenomena tersebut masih terus berlangsung sampai saat ini dengan intensitas moderat yang mengakibatkan musim hujan di Indonesia menjadi lebih basah daripada tahun-tahun sebelumnya.

"Selain ada faktor-faktor dinamika atmosfer yang berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan, saat ini masih terdeteksi monsun Asia kemudian adanya daerah-daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," katanya.

Dia mengandaikan fenomena pertemuan angin seperti kendaraan yang bertemu di perempatan jalan, yang dapat menimbulkan penumpukan.

Baca Juga: Kelakuan Kasar Bek Persija Alfath Fathier di Luar Lapangan Terbongkar, Ratu Rizky Nabila: Saya Pernah Dicekik!

Dengan terjadi pertemuan angin di atas Indonesia itu dan suhu semakin dingin maka akan terbentuk awan.

Daerah pertemuan muncul di Indonesia sendiri terjadi karena monsun Asia yang masuk ke selatan karena adanya daerah-daerah tekanan rendah di utara Australia.

"Itu makanya banyak terbentuk daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia," kata Fachri Radjab.

Baca Juga: Gegara Gagal Oplas, Hidung Artis China Ini Kini Malah Membusuk dan Rusak Kariernya

Selain faktor global La Nina dan faktor regional yang menyebabkan daerah pertemuan angin, Fachri Rajab juga menjelaskan adanya faktor lokal.

Faktor lokal penyebab meningkatnya curah hujan ekstrim adalah stabilitas udara yang cenderung labil atau mudah terangkat yang dapat membentuk awan.

Proses konveksi awan tersebut, menurutnya, cukup kuat karena udara yang sedang dalam keadaan labil tersebut.

Baca Juga: Otoritas Inggris Dikabarkan Akan Kenai Pajak bagi Perusahaan yang Raup Untung Lebih saat Pandemi

"Kombinasi tiga skala itu maka banyak terbentuk awan-awan hujan di Indonesia," ujar Fachri Rajab.

Selain empat provinsi yang masuk masuk dalam kategori siaga, BMKG juga mengkategorikan provinsi lain yang dalam kategori waspada.

Provinsi tersebut yaitu Bengkulu, Lampung, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga: Pecatan TNI Kedapatan Bawa 5 Kg Sabu, BNNP Kalsel Selidiki Jaringan Penyebaran Narkoba di Wilayahnya

Menurut BMKG, Indonesia saat ini tengah memasuki periode puncak musim hujan yang membuat dapat terjadinya intensitas hujan bisa mencapai 100 milimeter dalam sehari, atau masuk dalam kategori hujan lebat dan ekstrem.

"Kita perkirakan periode puncak musim hujan masih akan berlangsung sampai akhir Februari hingga awal Maret nanti," kata Fachri Radjab.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah