Network
"Pelayanan publik adalah wajah konkret kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat sehari-hari," kata Jokowi.
Karena itu termasuk menjadi tugas negara ialah memastikan pelayanan publik yang diterima oleh masyarakat dapat dilakukan secara maksimal dan berkualitas.
"Negara disebutkan hadir jika mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang prima, yang cepat, yang profesional dan berkeadilan," kata Jokowi.
Baca Juga: Elektabilitas Capres 2024: Ganjar Pranowo Puncaki Hasil Survei di Atas Prabowo Subianto
Namun untuk mewujudkan pelayanan publik terbaik itu, dikatakan Jokowi harus didasari dengan ikhtiar yang terus menerus atau berkelanjutan.
Selain itu perubahan sistem, perbaikan budaya birokrasi, bentuk tata kelola terbaik hingga perubahan pola pikir (mindset) juga perlu menjadi landasan guna mewujudkan pelayanan publik yang prima.
Dicontohkan perlunya perubahan pola pikir dari yang sebelumnya hanya mau dilayani, menjadi senang melayani, dan ini menurut Jokowi perlu dibudayakan.
Baca Juga: Keren! Pandemi Membuat Dosen Ini Dinobatkan Jadi Peminjam Buku Terbanyak oleh Perpustakaan di China
Intinya pelayanan publik dikatakan Jokowi, harus menekankan kepada kecepatan, inovatif dan berorientasi kepada hasil. Untuk mendapatkan itu, tentunya Jokowi menekankan bentuk partisipatif dari elemen masyarakat.
"Sekali lagi ini sebuah kerja besar kita bersama memerlukan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat dan juga memerlukan pengawasan dari Ombudsman Republik Indonesia," kata Jokowi.
"Baik berupa input, baik berupa kritik, dan dukungan, agar pelayanan publik di negara kita semakin berkualitas," katanya.***
