Lihat Paradoks dalam Ucapan 'Minta Kritik' Jokowi, Rocky Gerung Terkejut: Muke Gile Lu, Mati Kipe Kite

- 10 Februari 2021, 09:54 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut ucapan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) minta kritik dari masyarakat dengan respons ucapan 'muke gile lu' karena dinilai paradoks.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebut ucapan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) minta kritik dari masyarakat dengan respons ucapan 'muke gile lu' karena dinilai paradoks. /Instagram/@rockygerung.ofc.

PR BEKASI - Pengamat perpolitikan Tanah Air Rocky Gerung melihat adanya paradoks dari pernyataan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pada Senin, 8 Februari 2021 mendapat banyak sorotan dari publik mengenai kritikan dan masukan.

Presiden Jokowi dalam sambutannya terhadap laporan tahunan Ombudsman yang merupakan lembaga pengawas penyelenggaraan pelayanan publik.

Dalam salah satu penggalan pernyataannya, Jokowi menyadari pentingnya masukan dan kritik dari masyarakat.

Baca Juga: Investigasi di Wuhan Gagal, WHO Coba Teliti Hewan Beku yang Dicurigai Jadi Asal-usul Covid-19 

Menanggapi judul pemberitaan terhadap permintaan Jokowi untuk masyarakat lebih aktif mengkritik, Rocky Gerung meresponsnya dengan menggunakan istilah dalam masyarakat Betawi guna mengungkapkan perasaan terkejutnya.

"Itu kalo kata orang Betawi baca headline (judul) itu 'Presiden minta dikritik', itu komentarnya 'Muke gile lu, mati kipe kite'," kata Rocky Gerung seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu, 10 Februari 2021.

Menurutnya ungkapan itu tepat untuk digunakan oleh Rocky Gerung, sebab itu merupakan bentuk ungkapan ekspresif yang lucu.

Baca Juga: Bawa Juventus Ke Final Coppa Italia Usai Singkirkan Inter Milan, Andrea Pirlo Catatkan Rekor Baru 

"Jadi cara orang Betawi untuk membalikkan fakta itu selalu ada lucunya tapi selalu tepat sasaran," kata Rocky Gerung.

Disampaikan Rocky Gerung dalam pandangannya, kebebasan berpendapat di rezim Jokowi dinilai tidak sesuai dengan apa yang diminta Jokowi yaitu masyarakat harus aktif menyampaikan kritik dan masukan.

"Karena presiden itu seolah-olah enggak paham tentang perkembangan terakhir dari kebebasan pers, perkembangan terakhir dari politik oposisi. Jadi ketakutan Kwik Kian Gie, ketakutan Ibu Susi (Pudjiastuti) itu melampaui ucapan presiden itu," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Jakarta dan Bekasi Diperkirakan Hujan Disertai Petir Hari Ini, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada 

Menurutnya permintaan masyarakat untuk mengkritik dipersilakan, tetapi setelahnya tidak ada jaminan dari kritik tersebut tidak dipidanakan atau dipersoalkan.

"'Silakan kritik, oke silakan kritik artinya Anda boleh ngomong tetapi omongan Anda dijamin oleh kebebasan. Tapi setelah Anda ngomong, kami tidak jamin kebebasan Anda'. Kira-kira begitu, isi pikiran politik kita," kata Rocky Gerung.

Sebagai contoh paradoks, diilustrasikan Rocky Gerung bisa saja ketika kritik dipersilahkan, namun di lain sisi, justru seseorang yang mengkritik dipersoalkan oleh pihak lain.

Baca Juga: Gagal di Dua Semifinal Coppa Italia Berturut-turut, Antonio Conte: Inter Milan Harus Belajar dari Kesalahan

"Setelah ngomong kebebasannya diambil, ditunggu oleh Undang-Undang ITE, ditunggu oleh Bareskrim dan ditunggu oleh putusan pengadilan. Kan itu paradoksnya tuh, berupaya untuk memberi semacam sinyal bahwa 'kami tidak anti kritik', pada saat yang sama dia suruh orang lain untuk perkarakan si pengkritik," kata Rocky Gerung.

Karena itu ia kembali menegaskan dengan mengutip respons keterkejutan masyarakat Betawi dengan mengatakan 'muke gile lu'.

"Jadi itu pikiran yang tadi kalau kata orang Betawi 'Muke gile lu', muke gile lu, gitu kira-kira lebih ekspresif," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Novel Baswedan Kritik Polri Soal Kematian Ustaz Maaher, Dedek Uki: Sekarang Job Desk Penyidik KPK Ditambah ya 

Terkait dengan pernyataan Jokowi sebelumnya mengenai kritik dan masukan, hal itu disampaikan Jokowi ketika menyadari perlunya secara bersama-sama mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.

Sebab dikatakan Jokowi dalam pernyataan lainnya, pelayanan publik merupakan wajah konkret kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

"Semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan," kata Jokowi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Youtube Rocky Gerung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah