"Termasuk saya. Saya juga tidak berani untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah," ucapnya.
Sebab itu, Musni lebih memilih untuk menulis masalah tentang Amerika, Rusia, Myanmar, Malaysia, dan lain sebagainya.
Dia juga sesekali menulis masalah yang berkaitan dengan dunia Islam.
Baca Juga: Setahun Berlalu, Penyebab Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Kobe Bryant dan Putrinya Terungkap
"Mengapa? saya menghindari menulis masalah Indonesia karena sangat-sangat sensitif. Kita sudah menyaksikan orang-orang yang kritis itu akhirnya dibui, ditangkap, juga ulama yang mengkritik juga ditahan," ujarnya.
Musni mengatakan keadaan yang berlaku saat ini membuat masyarakat menjadi tidak berani untuk berbicara.
Namun, sebagai ilmuwan dia tidak mungkin untuk berhenti menulis, karena menulis sudah menjadi kebiasaannya setiap hari.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! BLT UMKM Rp2,4 Juta Cair Bakal Bulan Februari 2021 Ini, Cek Nama Anda di Sini
Karena itu, Musni menulis masalah yang tidak terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dalam bidang politik.
"Tapi sebenarnya yang takut itu bukan saja Pak Kwik, para ilmuwan yang pernah saya temui, dan saya sendiri. Namun juga para anggota DPR yang saya temui juga takut bicara, kenapa?," katanya.