Oleh karena itu, Fadli Zon merasa kasihan pada pihak yang menuduh Din Syamsuddin radikal, karena itu artinya mereka sangat terbatas pengetahuannya.
"Radikal? Kasihan yang menuduhnya karena terlalu terbatas pengetahuannya," ujar Fadli Zon.
Sy kenal Bang Din Syamsuddin sejak 1990 ketika Ketum Pemuda Muhammadiyah. Pernah jd bos sy di CPDS, mengenalkan sy pd P @prabowo awal 1990an. Ia lama aktif pimpin Asian Conference on Religion n Peace (ACRP). Radikal? Kasihan yg menuduhnya krn terlalu terbatas pengetahuannya. https://t.co/106maGP4I0— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) February 12, 2021
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan bahwa tuduhan radikal pada Din Syamsuddin adalah fitnah yang sangat keji.
"Ini adalah tuduhan dan fitnah keji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kepada seorang tokoh dan pemimpin Muslim penting tingkat dunia yang sangat dihormati," kata Sudarnoto Abdul Hakim, Jumat, 12 Februari 2021.
Pasalnya, menurut Sudarnoto Abdul Hakim, Din Syamsuddin dalam waktu yang panjang telah mempromosikan Wasatiyatul Islam atau Islam Moderat di berbagai forum dunia.
Baca Juga: Tak Ingin Bencana Banjir Terjadi Lagi, Ma'ruf Amin: Kalau Terus Berulang Artinya Kita Tidak Cerdas
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa terlalu banyak rekam jejak Din Syamsuddin yang menunjukkan sikapnya dalam menangani radikalisme.
"Terlalu banyak bukti dan rekam jejak Din Syamsuddin yang bisa dicermati untuk memahami pandangan dan sikapnya terhadap radikalisme, dan bagaimana menangani radikalisme," ucapnya.
Tak hanya itu, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, selama ini Din Syamsuddin tak pernah segan mengkritik siapa pun yang menangani radikalisme-ekstrimisme dengan cara radikal dan ugal-ugalan.