GAR ITB Tuduh Din Syamsuddin Radikal, Fadli Zon: Kasihan yang Tuduh, Terlalu Terbatas Pengetahuannya

- 13 Februari 2021, 20:43 WIB
Politikus Gerindra sekaligus Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon.
Politikus Gerindra sekaligus Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon. /Instagram.com/@fadlizon

PR BEKASI - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon turut angkat bicara terkait dilaporkannya Dosen FISIP UIN Jakarta, Din Syamsuddin atas tuduhan radikalisme oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung ( ITB).

Saat ini, laporan terhadap Din Syamsuddin pun telah ditangani oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Fadli Zon pun secara tegas membantah tuduhan radikal yang disematkan pada Din Syamsuddin.

Baca Juga: GAR ITB Lapor ke KASN Soal Radikalisme, Rocky Gerung: Itu Pasti Disogok, Disuruh Kudeta Din Syamsuddin

Pasalnya, Fadli Zon telah mengenal Din Syamsuddin selama 30 tahun, dan pada tahun 1990, Din Syamsuddin sudah menjadi Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah.

Fadli Zon juga mengatakan bahwa sejak dulu Din Syamsuddin sangat aktif dalam memimpin Asian Conference on Religion and Peace (ACRP) yang sangat menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama.

Din Syamsuddin juga yang mengenalkan Fadli Zon pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca Juga: Pemerintah Tak Pernah Anggap Din Syamsuddin Radikal, Mahfud MD: Beliau Kritis, Bukan Radikalis

"Saya kenal Bang Din Syamsuddin sejak 1990 ketika Ketum Pemuda Muhammadiyah. Pernah jadi bos saya di CPDS, mengenalkan saya pada Pak @prabowo awal 1990-an. Ia lama aktif pimpin Asian Conference on Religion and Peace (ACRP)," kata Fadli Zon, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @fadlizon, Sabtu, 13 Februari 2021.

Oleh karena itu, Fadli Zon merasa kasihan pada pihak yang menuduh Din Syamsuddin radikal, karena itu artinya mereka sangat terbatas pengetahuannya.

"Radikal? Kasihan yang menuduhnya karena terlalu terbatas pengetahuannya," ujar Fadli Zon.

Baca Juga: Curiga Demokrat Usung SBY di Pilkada DKI 2024, Teddy Gusnaidi: Ini Cara Singkirkan Gibran Rakabuming Raka

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan bahwa tuduhan radikal pada Din Syamsuddin adalah fitnah yang sangat keji.

"Ini adalah tuduhan dan fitnah keji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kepada seorang tokoh dan pemimpin Muslim penting tingkat dunia yang sangat dihormati," kata Sudarnoto Abdul Hakim, Jumat, 12 Februari 2021.

Pasalnya, menurut Sudarnoto Abdul Hakim, Din Syamsuddin dalam waktu yang panjang telah mempromosikan Wasatiyatul Islam atau Islam Moderat di berbagai forum dunia.

Baca Juga: Tak Ingin Bencana Banjir Terjadi Lagi, Ma'ruf Amin: Kalau Terus Berulang Artinya Kita Tidak Cerdas

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa terlalu banyak rekam jejak Din Syamsuddin yang menunjukkan sikapnya dalam menangani radikalisme.

"Terlalu banyak bukti dan rekam jejak Din Syamsuddin yang bisa dicermati untuk memahami pandangan dan sikapnya terhadap radikalisme, dan bagaimana menangani radikalisme," ucapnya.

Tak hanya itu, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, selama ini Din Syamsuddin tak pernah segan mengkritik siapa pun yang menangani radikalisme-ekstrimisme dengan cara radikal dan ugal-ugalan.

Baca Juga: Ruben Onsu Rutin Kirim Uang Bulanan hingga Siapkan Rumah untuk Caca, Andika Mahesa Kecewa: Kurang Apa Sih?

Oleh karena itu, dirinya menilai, tuduhan GAR ITB pada Din Syamsuddin adalah fitnah yang keji dan sebuah kebodohan.

"Jadi, laporan dan tuduhan radikalisme yang dialamatkan kepada Din Syamsuddin adalah fitnah keji dan merupakan sebuah kebodohan," ujar Sudarnoto Abdul Hakim.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x