Gempa kembar bisa saja terjadi karena faktor kebetulan, di mana dua gempa yang terjadi memang bersumber dari masing-masing sumber gempa yang sama-sama “sudah matang”.
Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran di Indonesia, Kemnaker Maksimalkan Layanan Pengantar Kerja
Sumber gempa tersebut menghasilkan gempa kembar karena sudah lama mengalami akumulasi medan tegangan (stress) maksimum.
Maka terjadilah pelepasan atau rilis energi gempa secara hampir bersamaan dengan lokasi sumber yang relatif berdekatan.
Lebih lanjut dia mengatakan, gempa kembar juga perlu diwaspadai karena jika kekuatannya besar dapat berdampak sangat merusak jika episentrumnya dekat dengan pemukiman penduduk.
Sedangkan gempa kembar berkekuatan besar jika terjadi di laut dengan kedalaman dangkal dapat memicu terjadinya tsunami.***