Ungkap Kronologi Didiagnosa Kanker Prostat, Kak Seto: Tiba-tiba Saya Ambruk, Badan Panas Tinggi

- 16 Februari 2021, 15:45 WIB
Ketua Umum LPAI, Seto Mulyadi atau Kak Seto mengumumkan kondisi kesehatannya.
Ketua Umum LPAI, Seto Mulyadi atau Kak Seto mengumumkan kondisi kesehatannya. /Instagram.com/@kaksetosahabatanak/

PR BEKASI - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mengungkap kronologi kesehatan dirinya hingga akhirnya didiagnosa mengidap kanker prostat.

Kak Seto yang baru saja menjalani operasi biopsi prostat pada Sabtu, 13 Februari 2021 lalu mengungkapkan rasa terima kasih atas doa dan dukungan publik padanya.

"Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua sahabat-sahabat yang telah mendoakan saya, memberikan perhatian," kata Kak Seto, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube siKomo X siKopat, Selasa, 16 Februari 2021.

Baca Juga: Minta GAR ITB Dibubarkan, Christ Wamea: Kumpulan Buzzer yang Kerjanya Hanya Bikin Gaduh Saja

Baca Juga: Desak MUI Larang Ustaz Yahya Waloni Ceramah, Dewi Tanjung: Dia Iblis Menyerupai Manusia yang Menebar Kebencian

Baca Juga: Soroti Bencana Gempa di Jepang, Jansen Sitindaon Berharap BNPB Ada Divisi Konstruksi

"Dan juga memotivasi saya ketika saya mengumumkan bahwa saya sedang dirawat dan akan menjalani operasi berkenaan dengan kondisi prostat saya," sambungnya.

Kak Seto lalu menceritakan bahwa kondisi tubuhnya yang mulanya sangat segar bugar tiba-tiba saja ambruk pada awal Februari lalu.

"Sekitar awal Februari lalu, saya yang selama ini merasa cukup fit, cukup sehat, cukup bugar, karena saya juga menjaga kesehatan saya dengan makan teratur, istirahat teratur, tapi juga tetap berolahraga, tetap berkarya, dan seterusnya," kata Kak Seto.

Baca Juga: Jokowi Ingin Revisi UU ITE, Rocky Gerung: Ini Hanya Tes Ombak, Angin Surga, dan Harapan Palsu Saja

"Tapi tiba-tiba saya seperti ambruk, badan panas agak tinggi, meriang, dan kemudian seperti tidak produktif, lemas, dan seterusnya," sambungnya.

Di saat kondisi kesehatannya menurun, Kak Seto rupanya mendapat telepon dari Kementerian Sosial, dan ditugaskan untuk mengikuti perjalanan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Namun, dengan terpaksa Kak Seto menolak tugas tersebut karena kondisi tubuhnya yang semakin terasa berat.

Baca Juga: DPR Sambut Baik Wacana Revisi UU ITE, Azis Syamsuddin: Masyarakat Jenuh dengan Pasal Pencemaran Nama Baik

"Pada waktu malam hari itu saya mendapatkan telepon dari Kementerian Sosial Republik Indonesia," kata Kak Seto.

"Saya ditugaskan mengikuti perjalanan Ibu Menteri Sosial, Ibu Risma, dalam perjalanan ke Mamuju untuk membantu menghibur, memotivasi anak-anak korban bencana di sana. Saya pun mohon izin karena kondisi saya semakin berat," sambungnya.

Dua hari berselang, rupanya kondisi Kak Seto tak kunjung membaik dan malah semakin menurun, akhirnya Kak Seto pun memutuskan untuk berkonsultasi ke dokter, hingga akhirnya diminta untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.

Baca Juga: Dukung Revisi UU ITE, Abdul Mu'ti: Dalam Pelaksanaanya Hanya Dijadikan Alat Politik Kekuasaan

"Satu dua hari kemudian terasa juga semakin tidak nyaman, akhirnya saya putuskan berkonsultasi ke doter, kemudian melakukan pemeriksaan laboratorium, tes PSA (Prostat Spesifik Antigen)," kata Kak Seto.

"Ternyata hasil dari tes itu angkanya cukup mengejutkan, kata dokter angka maksimal adalah 4, ini tiba-tiba angkanya 46, jadi luar biasa sekali," sambungnya.

Kaget dengan hasilnya, dokter pun kembali meminta Kak Seto untuk menjalani pemeriksaan kedua yakni MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Baca Juga: Dituduh Radikal oleh GAR ITB, Din Syamsuddin: Mereka Ini Pion dari Kelompok yang Tidak Suka Islam

"Jadi akhirnya diputuskan untuk melakukan MRI, untuk mengetahui lebih dalam lagi kondisi prostat saya. Ternyata angkanya cukup tinggi, dan akhirnya dilakukan biopsi yaitu pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium lebih mendalam," tutur Kak Seto.

Kak Seto pun akhirnya menjalani operasi biopsi prostat pada Sabtu, 13 Februari 2020 lalu. Namun, hasil dari operasi tersebut baru bisa diketahui sekitar 5-7 hari kemudian.

Oleh karena itu, Kak Seto kembali meminta doa kepada masyarakat agar hasil operasi tersebut merupakan yang terbaik untuk kesehatannya.

Baca Juga: Minta Barbie Kumalasari Gantikan Peran Andin 'Ikatan Cinta', Amanda Manopo: Sudah Mulai Lelah

"Hasil dari biopsi ini diketahui 5-7 hari ke depan, apakah ada unsur kanker di dalamnya. Jadi untuk itu tentu saya mohon doa restu dari sahabat semua, semoga hasilnya yang terbaik untuk kesehatan saya," kata Kak Seto.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube siKomo X siKopat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah