Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta Minus, Anies Baswedan Sebut karena Interaksi Berkurang

- 19 Februari 2021, 08:41 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan utamakan kesehatan masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan utamakan kesehatan masyarakat. /Instagram/@aniesbaswedan

PR BEKASI – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa untuk mengembalikan kondisi ekonomi Jakarta harus lebih dulu mengembalikan kesehatan masyarakat. 

Menurut Anies Baswedan, penurunan kondisi ekonomi Jakarta disebabkan kurangnya interaksi yang menyebabkan transaksi menurun.

“Supaya interaksi bertambah, warganya harus sehat. Mengembalikan kondisi ekonomi harus dimulai mengembalikan kondisi kesehatan,” kata Anies Baswedan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 19 Februari 2021. 

Anies Baswedan menyatakan bahwa data kontraksi atau penurunan ekonomi Ibu Kota pada akhir 2020 sebesar 2.14 persen sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) bukan karena salah hitung melainkan disebabkan adanya penurunan interaksi ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Peringatan Dini Bahaya Banjir Jadetabek 19-20 Februari, Wagub DKI Minta Warga dan Aparat Siap Siaga

Baca Juga: Cek Fakta: Usai SKB 3 Menteri Larang Jilbab, Kini Dikabarkan Muncul SK Gus Yaqut Larang Bahasa Arab

Baca Juga: Soroti Program Bansos Pemerintah Indonesia, Peneliti Sebut Efektivitas Tergantung Akurasi Data

“Jadi yang perlu digarisbawahi penyebabnya. Apa penyebabnya? Yakni interaksi berkurang kegiatan transaksi menurun. Jadi bukan karena salah hitung, bukan karena investasi,” ujar Anies Baswedan. 

Anies Baswedan menegaskan akan fokus serta memprioritaskan penanganan pandemi Covid-19 terlebih dahulu daripada mengatasi masalah perekonomian. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menilai perekonomian akan kembali pulih seiring dengan tertanganinya pandemi.

Baca Juga: Tabrakan Diri Demi Gagalkan Penjambret Neneknya, Gadis Ini Dapat Piagam Penghargaan dari Kepolisian

Lanjutnya, sudah bisanya masyarakat beraktivitas seperti biasa, sehingga kegiatan transaksi akan berangsur-angsur pulih. 

“Dengan transaksi berjalan kembali, semua kegiatan yang memberikan nilai tambah bisa berjalan baik, begitu ada nilai tambah maka menghasilkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Anies Baswedan. 

Sebelumnya, BPS menyebutkan perekonomian Jakarta masih menunjukan tren perbaikan. 

Yakni ekonomi di kuartal IV 2020 IV minus 2,14 masih lebih baik dibanding pada kuartal III 2020, yang di posisi minus 3.83 persen.

Baca Juga: Pintu Air Pasar Ikan Siaga II, Masyarakat di 9 Kawasan DKI Jakarta Waspada Banjir

Secara quartal to quartal (q-to-q) pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta itu meningkat sebanyak 2,54 persen.

“Artinya pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada triwulan IV lebih baik daripada triwulan III,” kata Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga dikutip dari situs BPS DKI. 

Di sisi lain, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi (laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto/PDRB) DKI Jakarta masih terkontraksi minus 2,36 persen selama Januari hingga Desember 2020 (year-to-date).***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah