Jakarta Dikepung Banjir, Hasto Kristiyanto Kritik Asumsi Anies Baswedan yang Sebut Air Masuk ke Bumi

- 21 Februari 2021, 12:12 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kritik asumsi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal banjir Jakarta.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kritik asumsi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal banjir Jakarta. /Tangkapan layar kanal Youtube PDI Perjuangan

PR BEKASI - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyeret kembali pernyataan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat masa kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017 silam.

Pernyataan Anies Baswedan itu dihubungkan oleh Hasto Kristiyanto terhadap kondisi dan penanganan banjir di Ibu Kota Jakarta yang dinilainya menjadi keliru. 

"Kalo bicara banjir Jakarta kan, sebagai sebuah kritik, karena sebuah asumsi yang salah bahwa air itu akan masuk ke bumi. Itu kan yang disampaikan pada saat kampanye," kata Hasto Kristiyanto seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube PDI Perjuangan, Minggu, 21 Februari 2021.

Baca Juga: Atta Halilintar Panik Selamatkan Mobil-mobil Mewahnya dari Banjir: Lambo Gue Mau Tenggelam!

Hal itu disampaikan oleh Hasto Kristiyanto dalam program talkshow bertajuk Politik Hijau, dalam rangkaian kegiatan Cinta Ciliwung Bersih yang dilakukan oleh PDIP.

Menurut Hasto Kristiyanto yang menjadi konsep penanganan banjir di Jakarta seharusnya ialah masalah penataan, seperti tata ruang hingga keberanian dalam mengambil keputusan.

"Jadi seharusnya memang ini semua persoalan management, persoalan tata ruang, persoalan keberanian dalam mengambil suatu keputusan," kata Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Polisi Malaysia Tangkap 2 Pria Indonesia Usai Ancam Akan Bunuh Orang Aceh dan Minum Darahnya

Belajar dari permasalahan yang terjadi di Jakarta seperti banjir, diakui Hasto Kristiyanto menjadikan para kepala daerah yang merupakan kader PDIP kerap diajak oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengunjungi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).

Tujuan kunjungan itu dimaksud untuk mempelajari berbagai persoalan lingkungan yang bisa mempengaruhi perpolitikan tata ruang lingkungan.

"Karena itulah belajar dari apa yang terjadi di DKI, seluruh kepala-kepala daerah itu sama Ibu Mega, kami sering diajak bertemu dengan kepala BMKG," tutur Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Gibran Tak Lolos Kualifikasi sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024, Begini Tanggapan Neno Warisman

"Beliau memberikan orientasi yang menyeluruh tentang perubahan iklim, kesadaran terhadap perubahan iklim tersebut, kenaikan muka air laut, yang harus mempengaruhi politik tata ruang kita, politik pertanian kita," kata Hasto Kristiyanto menambahkan.

Ditekankan oleh Hasto Kristiyanto bahwa pemahaman tentang kondisi lingkungan penting, sehingga penanganan dampak permasalahan lingkungan akibat alam dapat ditangani secara tepat.

"Itu harus betul-betul memperhatikan aspek cuaca tersebut," kata Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Rocky Gerung Dipolisikan Usai Sebut Otak Presiden Harus Direvisi, Refly Harun: Dia Sangat Cerdas

Karena itu disimpulkan olehnya bahwa ajakan Megawati Soekarnoputri untuk mengunjungi BMKG termasuk mampu menjadikan kepala daerah dari PDIP lebih peka terhadap isu lingkungan.

Hal itu menurutnya secara otomatis akan membuat para kepala daerah dari PDIP mampu membangun budaya merawat lingkungan secara otomatis berjalan.

"Ini yang kemudian kepala daerah dari PDIP karena mendapat kesempatan yang begitu luas untuk membahas aspek-aspek lingkungan, maka juga otomatis terbangun suatu kultur untuk merawat lingkungan dengan baik," kata Hasto Kristiyanto.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x