Potensi Banjir, BPBD DKI Jakarta Rilis Status 'Waspada' hingga 25 Februari

- 21 Februari 2021, 14:54 WIB
Ilustrasi hujan deras.
Ilustrasi hujan deras. /PIXABAY/

PR BEKASI - Seperti diprediksi cuaca ekstrem dengan adanya potensi hujan intensitas tinggi masih belum usai.

Kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021 telah merilis status 'waspada' akan adanya potensi hujan hingga empat hari ke depan.

Merujuk data yang diumumkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diprediksi potensi hujan lebat atau intensitas tinggi akan terjadi hingga 25 Februari 2021 mendatang.

Baca Juga: Tanggul Sungai Citarum Jebol, Empat Desa di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir

Baca Juga: Keluhkan Asam Urat, Sudah Saatnya Hentikan 2 Kebiasaan Ini!

Baca Juga: Dinilai Langgar Etika sebagai Penyidik, Ferdinand Hutahaean Minta KPK Pecat Novel Baswedan

Karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap potensi banjir yang dikhawatirkan dapat kembali terjadi.

Dijelaskan secara lebih rinci, bahwa hujan diprediksi akan terjadi pada malam hari hingga dini hari menjelang pagi pada Sabtu, 20 Februari 2021 lalu.

Sementara untuk tanggal 21 hingga 22 Februari, intensitas hujan akan mulai melemah.

Baca Juga: Ramai Digunakan Warganet, Kominfo Ancam Blokir Clubhouse karena Belum Terdaftar sebagai PSE

Namun begitu perlu diwaspadai pada tanggal 23 hingga 24 Februari 2021 diprediksi hujan akan kembali terjadi dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Untuk Tahun ini prediksi puncak musim hujan diperkirakan terus berlangsung pada akhir Februari hingga awal bulan Maret 2021.

Dalam data rilis prediksi yang diungkap, hingga 24 Februari, masyarakat juga diminta mewaspadai peningkatan gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia.

Sebab diperkirakan adanya potensi gelombang dengan ketinggian sekira 2.5 hingga 4 meter yang termasuk dalam kategori tinggi.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 21 Februari: Al dan Andin Kian Mesra, Nasib Elsa Terpojokkan Usai Dapat Rp1 M

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu pada Januari 2020, disebutkan curah hujan yang dialami DKI Jakarta saat sekarang ini, dinilai masih lebih rendah.

Sebab curah hujan pada Januari 2020 lalu sempat menyebabkan banjir di kawasan Jabodetabek.

Namun begitu peningkatan curah hujan tahun 2020-2021 disebutkan tidak seperti biasanya, lantaran mengalami peningkatan curah hujan hingga 40 persen. Hal itu disebabkan karena adanya fenomena La Nina yang berlangsung paling tidak hingga bulan Mei 2021 mendatang.

Baca Juga: Cek Fakta: Legenda NBA yang Terinfeksi HIV Dikabarkan Nekat Donorkan Darah ke Pasien Covid-19

Sementara itu untuk saat ini sebagian besar wilayah Indonesia, sekira 96 persen dinyatakan sedang memasuki musim hujan.

Kemudian untuk prediksi cuaca di sebagian besar Indonesia selama tahun 2021 juga sebelumnya telah diprediksi oleh BMKG. Seperti bulan Maret-April sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas sedang-tinggi (200-500 mm/bulan).

Bulan selanjutnya yaitu Mei akan memasuki masa transisi atau peralihan dari musim hujan ke kemarau. Dan pada bulan Juni hingga Agustus curah hujan mulai berkurang dengan kategori menengah-rendah (20-150 mm/bulan).

Baca Juga: Baim Wong Bantu Korban Banjir Penderita Diabetes di Bintaro Jakarta, Evakuasi Berlangsung Dramatis

Sementara itu musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan September dan kemudian di bulan Oktober memasuki masa transisi atau peralihan dari kemarau-hujan.

BPBD DKI Jakarta dalam peringatannya meminta agar masyarakat juga dapat tetap waspada, serta memperhatikan kesiapan dalam menangani banjir yang dikhawatirkan akan terjadi.

Untuk meningkatkan kesiagaan, BPBD menyiapkan buku saku panduan menghadapi banjir untuk masyarakat di https://tiny.cc/bukusakusiagabanjir. Kemudian untuk mengetahui informasi tinggi muka air dapat dimonitor di https://bpbd.jakarta.go.id/waterlevel/.

Sedangkan untuk panggilan darurat masyarakat dapat memberitahukan kondisi darurat dengan menghubungi Call Center 112.

Baca Juga: 4 Ilmu Kanuragan Tersakti, Diciptakan Nenek Moyang di Indonesia untuk Lawan Penjajah

Kemudian untuk laporan adanya genangan/banjir masyarakat diharapkan dapat membantu pihak terkait dengan melaporkan kejadian melalui aplikasi JAKI dan peta bencana.

Lebih lanjut terkait peringatan dini bisa diakses melalui media sosial BPBD DKI Jakarta dan aplikasi JAKI tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: BPDB DKI Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x