Lanjutnya, oleh karena itu, tidak semua kerumunan perlu dilaporkan. Nanti bisa berujung kecewa jika tidak bisa ditindaklanjuti.
“Tidak semua kerumunan itu adalah kerumunan yang bisa dikategorikan sebagai pelanggaran protokol kesehatan yang perlu dilaporkan karena nanti malah bisa berujung pada kekecewaan,” kata Suryo Prabowo dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, dari Twitter @JSuryoP1, Jumat, 25 Februari 2021.
Tidak semua kerumunan itu adalah kerumunan yang bisa dikategorikan sebagai pelanggaran protokol kesehatan yang perlu dilaporkan karena nanti malah bisa berujung pada kekecewaan. https://t.co/jddhe949ip— J Suryo Prabowo (@JSuryoP1) February 25, 2021
Baca Juga: Aksi Jokowi Bagi-bagi Suvenir Jadi Polemik, dr. Tirta: Itu Kan Dalam Rangka Membubarkan Kerumunan
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menunjukkan antusiasme warga Kota Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa, 23 Februari 2021.
Dalam video tersebut terlihat masyarakat berkerumun ingin menyapa dan melihat Presiden Jokowi secara langsung.
Presiden Jokowi terlihat mengenakan masker sempat menjulurkan badannya melalui sunroof mobil untuk menyapa masyarakat.
Sontak saja video itu pun menuai pro kontra dari berbagai kalangan.
Baca Juga: Aksi Jokowi Bagi-bagi Suvenir Jadi Polemik, dr. Tirta: Itu Kan Dalam Rangka Membubarkan Kerumunan
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebut kerumunan tersebut bentuk spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere, NTT menyambut kedatangan Presiden Jokowi.
Bey Machmudin menyebut Presiden Jokowi selalu mengingatkan masyarakat untuk memakai masker.
Editor: M Bayu Pratama