Said Aqil Minta Pemerintah Atasi Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19 Lewat Zakat dan Infaq

- 1 Maret 2021, 20:14 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. /ANTARA/Reno Esnir

PR BEKASI – Ketua Nahdlatul Ulama (NU), Said Aqil meminta pemerintah mengentaskan kemiskinan yang timbul akibat pandemi virus Covid-19 melalui zakat dan infaq.

Selain itu, Said Aqil juga menyarankan agar pemerintah menjalankan suatu perintah agama yang bisa menjadi solusi mengurangi kemiskinan.

"Percuma kita mengaku mayoritas beragama Islam kalau kemiskinan masih dilihat di depan mata kita," ujar Said Aqil sebagai dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube NU Online, Senin, 1 Februari 2021.

Menurut Said Aqil, hal tersebut bisa menjadi solusi untuk mengurangi angka kemiskinan di negeri ini.

Baca Juga: Ungkap Kemungkinan Jokowi Dipidanakan, Refly Harun: Bisa Dijatuhkan dengan Dua Sebab

Baca Juga: Cek Fakta: Investasi Industri Miras, Ma'ruf Amin: Jual Minuman Keras Hukumnya Boleh untuk Membantu Kas Negara

Salah satunya ialah dengan memobilisasi sedekah, zakat, infaq, wakaf, hibah, di tengah-tengah ekonom seperti sekarang ini.

"Kita punya zakat, kita punya infaq, kita punya prinsip-prinsip sedekah, yang diperintahkan oleh agama kita, maka harus kita jalankan dengan baik, insya Allah ekonomi yang sedang sepi ini bisa diatasi dengan baik," katanya melanjutkan.

Menurutnya, berdasarkan catatan, zakat yang dikumpulkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) rata-rata per tahun hanya sekira Rp358 miliar.

Angka itu yang menjadi sorotan Said Aqil, masih sedikit jika dilihat dari jumlah opulasi penduduk Muslim di Indonesia.

Baca Juga: Ferdinand Balas Kritikan Amien Rais: Kapan Bapak Mendemo Pemprov DKI Soal Kepemilikan Saham di Pabrik Miras?

Namun, dirinya mengkalkulasi besaran zakat, infaq hingga wakaf atau hibah yang dikumpulkan secara terorganisir diseluruh wilayah Indonesia, angkanya bisa jauh lebih besar.

"Kalau dihitung semua, Baznas nasional, lembaga-lembaga zakat di daerah, semua ini nasional Rp 0,2 triliun. Baru umat Islam katanya mayoritas, dan yang kaya juga banyak," katanya.

Atas dasar tersebut, Said Aqil meminta kepada Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maaruf Amin untuk megeluarkan instruksi kepada jajarannya untuk mengeluarkan zakat.

"Saya mohon, saya minta kepada pemerintah, kepada presiden-wakil presiden agar menginstruksikan semua pegawai negeri yang Islam, BUMN, perusahaan-perusahaan dan pengusaha-pengusaha Muslim agar mengeluarkan zakat 2,5 persen," tuturnya

Baca Juga: Putra Papua Rifai Darus Tegas Tolak Investasi Miras: Please Jangan Rusak Generasi Muda Kami!

Said Aqil juga meminta masyarakat untuk mendukung Baznas lembaga-lembaga zakat lainnya agar Indonesia keluar dari kemiskinan.

"Dukung Baznas, dukung lembaga-lembaga zakat di manapun berada, kalau kita ingin keluar dari kemiskinan apalagi di saat-saat pandemi sekarang ini," ucap Said Aqil Siradj.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2020, angka kemiskinan di Indonesia mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19, yaitu sebanyak 27,55 juta orang. 

Baca Juga: Seret Pemprov DKI di Debat 'Miras' dengan Amien Rais, Ferdinand Hutahaean: Jangan Hanya Jokowi yang Diserang

Angka itu setara dengan 10,19 persen populasi penduduk Indonesia yang sekitar 270 juta jiwa.

Namun, apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2019 yang sebanyak 24,79 juta orang, terjadi kenaikan 0,97 persen dari angka kemiskinan di tahun 2020, atau naik sebanyak 2,76 juta.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x