PR BEKASI - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku pernah ditawari untuk ikut ambil bagian dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Namun, Gatot Nurmantyo menolak tawaran tersebut karena merasa tindakan itu bertentangan dengan etika moral yang dimilikinya.
Hal itu dikatakan Gatot Nurmantyo saat berbincang dengan Arief Munandar di kanal YouTube Bang Arief, sebelum adanya KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Baca Juga: Moeldoko Terpilih Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Pangi Syarwi: Lebih Jorok Dibandingkan Orde Baru
Mulanya, Arief Munandar meminta tanggapan Gatot Nurmantyo terkait situasi dan kondisi perpolitikan di Indonesia.
Gatot Nurmantyo pun menjawab bahwa saat ini terjadi banyak masalah politik dalam artian tanda kutip.
"Jadi kondisi sekarang ini adalah tentu dari berbagai sektor kita lihat, masalah politik lebih tahu lah. Tetapi di sini ada semacam dalam tanda kutip, contohnya yang baru-baru terjadi ini lah, Demokrat mau diambil," kata Gatot Nurmantyo, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Bang Arief, Minggu, 7 Maret 2021.