Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi Partai Demokrat pada Senin, 8 Maret 2021, hasil Kongres V Partai Demokrat tidak hanya berdasarkan kepada pengakuan atau dukungan dari sponsor.
Namun, hasil Kongres V tersebut telah disahkan berdasarkan SK KemenkumHAM Nomor M.HH-09.AH.11.01 Tahun 2010, yang disahkan bersama AD ART Partai Demokrat per tanggal 18 Mei 2020.
“Melihat aksi heroik Ketum AHY bersama 34 pengurus DPD se-Indonesia, kami teringat dengan perjuangan kakek ‘Ketum AHY’,” tutur Willem Wandik selaku Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI.
Willem Wandik menuturkan, apa yang dilakukan AHY sama persis dengan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, yang merupakan kakek dari AHY, sebagaimana diberitakan Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Dibalik Keberanian AHY Lawan KLB, Ternyata Ada Sosok Jenderal Penting di Masa Penumpasan PKI".
“Pada masa penumpasan G30S PKI, Jenderal Edhie turun langsung memimpin para perwira militer yang masih setiap terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Willem Wandik yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.
Oleh karena itu, karakter serta mental dari Jenderal Sarwo Edhie yang tidak segan-segan bereaksi cepat serta tegas, serta rela turun langsung ke medan tempur, dilakukan juga oleh Ketum AHY.
AHY yang dibersamai dengan para Ketua DPD Partai Demokrat dari Seluruh Provinsi di Indonesia, mempertegas legitimasi Partai Demokrat di Kantor Menteri Hukum dan HAM.
“Kami selaku Anggota DPR-RI dari Fraksi Demokrat di Senayan RI, akan terus melakukan perlawanan secara politik dan konstitusional, untuk mengusir para ‘maling congkak yang tidak tahu diri’, untuk keluar dari tempat yang seharusnya mereka klaim,” kata Willem Wandik, menegaskan.