PR BEKASI - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi mengomentari kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin, 8 Maret 2021.
Teddy Gusnaidi menilai, langkah AHY yang mendatangi KPU untuk menyerahkan bukti bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara adalah kegiatan ilegal adalah tindakan yang lucu dan pasti ditertawakan.
"@AgusYudhoyono ke KPU serahkan bukti versi mereka bahwa KLB Deli Serdang ilegal. Gue yakin setelah AHY pergi, seluruh orang di KPU dan wartawan ngakak mentertawakan dirinya," kata Teddy Gusnaidi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @TeddyGusnaidi, Selasa, 9 Maret 2021.
Teddy Gusnaidi pun mempertanyakan siapa yang menyarankan AHY untuk mendatangi KPU, karena menurutnya, KPU tak punya kewenangan untuk menentukan mana kubu Partai Demokrat yang sah.
"Yang ajarin AHY siapa sih? KPU itu sama sekali gak punya kewenangan menentukan kubu yang sah. Bikin malu saja," ujar Teddy Gusnaidi.
@AgusYudhoyono ke KPU serahkan bukti versi mrk bhw KLB Deli Serdang ilegal.
Gue yakin setelah AHY pergi, seluruh org di KPU & wartawan ngakak mentertawakan dirinya. Yg ajarin AHY siapa sih? KPU itu sama sekali gak punya kewenangan menentukan kubu yg sah.
Bikin malu saja.. ????— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) March 9, 2021
Teddy Gusnaidi pun menjelaskan bahwa KPU hanya mengakui partai yang memiliki SK Menkumham.
"Jika nanti ternyata setelah melalui berbagai proses pengadilan dan yang menang adalah Kubu Moeldoko, sehingga SK Menkumham adalah kepengurusan Moeldoko, maka KPU akui yang kubu Moeldoko. Yang ngajarin @AgusYudhoyono siapa sih?," tutur Teddy Gusnaidi.
Baca Juga: Sebut Kiwil 'Pangeran', Maria Vania Tak Masalah Didekati Duda: Dia Itu So Sweet Banget
Teddy Gusnaidi lantas menyarankan AHY untuk segera mengganti tim penasihatnya.
Pasalnya, Teddy Gusnaidi melihat, tindak tanduk AHY seperti pihak yang posisinya tidak sah di mata hukum, padahal selama ini dia selalu mengklaim bahwa hanya kepemimpinannya lah yang sah.
"Saran gue, @AgusYudhoyono ganti tim penasihatnya. Klaim yang paling sah, tapi tindak tanduknya kayak pihak yang tidak sah," ujar Teddy Gusnaidi.
Baca Juga: Sempat Marah, Maia Estianty Kini Bersyukur Ahmad Dhani Direbut: Saya Terima Kasih Sama yang Ambil
Teddy Gusnaidi menilai, jika AHY merasa pihaknya yang paling benar, lantas kenapa dia justru terlihat gelisah dan seolah-olah ada hal yang tengah disembunyikan.
"Kalau merasa benar kenapa resah dan gelisah? Kayak ada yang disembunyikan. Mau cari simpati? Udah gak laku. Kalau sekelilingnya ya pasti sibuk memuji-muji dia lah," ujar Teddy Gusnaidi.
Sebelumnya, AHY beserta pengurus Partai Demokrat di tingkat pusat dan daerah mengunjungi KPU untuk menyerahkan dua boks dokumen.
Dua boks dokumen itu berisi surat yang menyatakan bahwa kepemimpinan sah Partai Demokrat dipegang oleh AHY, sebagaimana ditetapkan dalam kongres kelima tahun lalu dan dokumen AD/ART yang telah disahkan oleh Kemenkumham pada 2020.
"Dengan demikian keabsahan ini menggugurkan apa yang dilakukan oleh gerakan pengambilalihan Partai Demokrat, yang mereka klaim melalui kongres luar biasa," kata AHY saat menyerahkan dokumen partai secara simbolis ke Plt Ketua KPU pada Senin, 8 Maret 2021.
Usai kegiatan itu, AHY dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya lantas melanjutkan kunjungan ke Kemenko Polhukam untuk bertemu Menko Polhukam Mahfud MD.***