"Saya yakin banyak kok orang yang foto-foto dengan Pak Jokowi, saya ada foto dengan Pak Jokowi, tapi apakah dengan misalnya saya berfoto dengan Presiden Jokowi sehingga apa yang saya lakukan adalah perintah dan merupakan restu dari Jokowi, kan enggak juga," ungkapnya.
Dirinya pun meminta masyarakat memahami bahwa bukan karena dendam dirinya melaporkan seorang Abu Janda ke polisi.
"Jadi begini, yang perlu dipahami bahwa KNPI ini adalah wadah berhimpun organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia, juga di KNPI ini saya hanya seorang mandataris yang dipilih oleh segenap OKP dan 34 suara DPP provinsi," ucapnya.
"Jadi permasalahan Abu Janda ini sebetulnya masukkan kepada DPP KNPI kepada tim hukum, jadi bukan head to head Haris Pertama dengan Abu Janda," sambungnya.
Haris menjelaskan bahwa persoalan dengan Abu janda ini berkaitan erat dengan cuitannya yang menyangkut orang-orang Papua.
"Tweet-tweet dia yang sangat dirasa oleh teman-teman Papua waktu itu, abis itu teman-teman DPP KNPI melihat ada yang mengandung SARA, akhirnya DPP KNPI mengambil langkah, yaitu dengan melaporkan Abu Janda," tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya menegaskan ini bukan persoalan atau masalah pribadi seorang Haris Pertama dengan Abu Janda.
"Bukannya Haris Pertama melaporkan Abu Janda, jadi memang nothing personal, makannya saya selalu katakan, saya gak pernah kenal Abu Janda, saya tidak pernah tahu apa itu Permadi ini," ungkapnya.
Baca Juga: Kubu AHY Gandeng Bambang Widjojanto, Ruhut Sitompul Yakini Moeldoko yang Akan Disahkan