Nadia menambahkan, di Indonesia diduga sudah ada berbagai varian Covid-19, seperti D614G, B117, dan N439K.
Nadia meyakini WHO akan melakukan kajian yang lebih luas terkait mutasi N439K tersebut untuk dapat diberi perhatian khusus atau tidak..
"Apakah kemudian virus ini jadi salah satu yang memang perlu mendapat perhatian khusus atau tidak," katanya.
Menurut Nadia, mutase N439K sama dengan D614G, satu mutasi di virus tersebut.
Baca Juga: Jarang Terjadi, Pasien Covid-19 Meninggal Setelah Alami Ereksi Selama 3 Jam
Nadia menganakan, baru-baru ini ada satu jurnal yang mengatakan bahwa N439K bisa mengkamuflase pembuatan antibody.
Dia mengatakan, biasanya WHO akan mengumumkan setelah kajian dari para ahli yang berasal dari berbagai negara telah rampung.
Hal tersebut termasuk tingkat keganasan N439K apakah lebih menyebabkan keparahan penyakit dari Covid-19 atau tidak.
"Jadi memang baru ada yang disebut sebagai virus ini dia di dalamnya, melekat pada ace reseptornya, itu dikatakan lebih kuat, tapi itu di dalam suatu uji coba melihatnya.” Katanya.
"Artinya memang baru satu jurnal yang mengatakan ini dan kita belum mendengar lebih lanjut dari WHO seperti apa," tambah Nadia.