Adanya hal tersebut menimbulkan motivasi bagi pelaku untuk berani membongkar makam, membawa dan menguburkan jenazah di tempat lain.
"Ada juga pelaku mimpi diminta jenazahnya (korban Covid-19) dipindahkan," kata Zulpan seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 15 Maret 2021.
Saat menjalankan aksinya, para pelaku berbagi tugas, mulai dari mencangkul atau menggali kuburan dan ada yang bertugas turun mengambil jasad korban.
Hingga kini keenam pelaku berinisial AK, NA, AAS, A, D dan R masih diperiksa lebih lanjut oleh pihak penyidik kepolisian setempat.
Selain pihak kepolisian menggali informasi atas kasus ini, polisi juga tengah menentukan alat bukti atas perbuatan pelaku.
Sebelumnya kasus ini terungkap ketika adanya warga yang menemukan terdapat makam dalam kondisi terbongkar yang kemudian melaporkan kejadian itu kepada pihak berwenang setempat. Setelah itu baru kemudian peristiwa tersebut dilaporkan lebih lanjut kepada pihak kepolisian untuk ditindak lanjuti.
Seperti dikatakan oleh Camat Bacukiki, Saharudin bahwa kondisi makam yang berserakan itu ditemukan oleh warga yang sedang akan membersihkan pemakaman tersebut.
"Ada warga hendak membersihkan pemakaman itu, lalu menemukan beberapa makam korban Covid-19 sudah terbongkar serta dalam keadaan berserakan, lalu warga ini melaporkan kejadian itu ke aparat kecamatan, selanjutnya dilaporkan ke pihak berwajib." kata Saharudin.***