Mendag Ingin Impor Beras di Tengah Panen Raya, Tsamara Amany: Kebijakan yang Sangat Merugikan

- 21 Maret 2021, 06:55 WIB
Ketua DPP PSI Tsamara Amany menyebut penolakan terhadap impor beras saat ini bukan berarti ia dan PSI anti impor, Tetapi karena itu dilakukan di tengah masa panen raya.
Ketua DPP PSI Tsamara Amany menyebut penolakan terhadap impor beras saat ini bukan berarti ia dan PSI anti impor, Tetapi karena itu dilakukan di tengah masa panen raya. /PSI

PR BEKASI - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany mengkritik langkah Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi yang berencana melakukan impor beras di tengah kondisi petani lokal yang sedang memasuki masa panen raya.

Lebih lanjut Tsamara Amany menjelaskan, kritik tersebut bukan berarti ia dan PSI tidak setuju terhadap adanya impor. Akan tetapi yang menjadi kritik utama ialah tentang kondisi dalam negeri saat impor tersebut ingin dilakukan.

Berada di tengah kondisi petani lokal yang akan memasuki masa panen raya, Tsamara Amany menilai kebijakan Mendag Luthfi yang ingin melakukan impor beras merupakan sebuah keputusan yang amat merugikan.

“Tidak anti impor, tapi impor ketika panen raya tentu saja kebijakan yang sangat merugikan,” ucap Tsamara Amany dalam cuitannya, Sabtu, 20 Maret 2021.

Baca Juga: Video Viral! Injak Kepala Induk Kucing hingga Mati, Pelaku: Saya Bunuh Dia dengan Cara yang Layak

Baca Juga: Video Aksi 15 Menit 29 Detik Diduga Anggota KKB: Ancam Tembak Jatuh Pesawat Sipil-Militer di Enarotali Papua

Baca Juga: Pintu Ampunan di Buka Lebar, Berikut 3 Amalan Nisfu Sya’ban, Salah Satunya Perbanyak Berdoa

Tsamara Amany menyatakan bahwa inilah alasan mengapa ia dan partainya yaitu PSI hingga saat ini tegas menolak rencana Mendag Luthfi yang ingin melakukan impor beras di tengah kondisi saat ini.

“PSI harus terus konsisten menolak,” ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter pribadinya @TsamaraDKI, Sabtu, 20 Maret 2021.

Tangakapan layar cuitan Tsamara Amany yang mengomentari soal impor beras di tengah panen raya.
Tangakapan layar cuitan Tsamara Amany yang mengomentari soal impor beras di tengah panen raya. Tsamara Amany

Senada dengan Tsamara Amany dan PSI, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga memohon kepada pemerintah untuk tidak melakukan impor beras saat ini.

Baca Juga: Hari Ini Asteroid 2001 FO32 Capai Jarak Terdekat dari bumi, Ahli Asteroid: Semuanya Stabil Tak Ada yang Beriso

“Pak Presiden yth. Mohon stop impor beras, masyarakat masih ada yang panen, panen juga berlimpah,” ucap Susi Pudjiastuti, Selasa, 16 Maret 2021.

Susi Pudjiastuti juga menuturkan bahwa permintaan untuk tidak melakukan impor beras tersebut juga turut diutarakan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas.

Dalam Rapat Dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, pada Senin, 15 Maret 2021, Buwas menyampaikan bahwa Perum Bulog masih memiliki  stok beras impor yang banyak dari pengadaan impor 2018.

Buwas juga mengaku telah melaporkan tentang kondisi ketersediaan beras impor yang lalu tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Buat Fans Terkejut, Gadis Muda Ini Bongkar Identitas Asli sebagai Pria 50 Tahun dalam Acara TV Nasional

"Kami sudah lapor ke presiden saat itu, beras impor kami saat Maret tahun lalu (stoknya) 900 ribu ton sisa dari (stok Bulog) 1,7 juta ton, sekian juta ton beras impor,” Ucap Buwas.

“Jadi sudah menahun kondisinya, layak pakai tapi harus di-mix dengan beras dari dalam negeri,” katanya.

Atas hal itu, Susi Pudjiastuti juga meminta Jokowi turut mendukung saran dari Buwas tersebut agar jangan melakukan impor beras seperti rencana sebelumnya.

“Mohon berikan dukungan kepada Pak Kabulog untuk tidak melakukan impor. Juga melarang yg lain,” ujar Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Soroti Persidangan HRS, Natalius Pigai: Pantaskah Hakim Disebut Yang Mulia Jika Tak Beri Keadilan?

Sebelumnya, diketahui rencana Mendag Luthfi yang ingin melakukan impor sebanyak satu juta ton beras sedang ramai diperbincangkan. 

Penyebabnya Karena hal itu dilakukan ketika petani lokal sedang memasuki masa panen raya yang mana pada kondisi tersebut stok beras sedang sangat berlimpah.

Terkait hal itu, Mendag Luthfi menjelaskan bahwa impor beras dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi agar kelangkaan atau kenaikan harga tidak terjadi di saat pandemi ini. 

Mendag Luthfi juga menyatakan impor beras tersebut tidak akan diperjual-belikan ke pasar saat sedang panen raya sekitar April 2021. Akan tetapi nantinya beras impor tersebut akan disimpan dan digunakan untuk menambah iron stock.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah