Menurut Pujo, impor daging sapi pada 2020 tidak sepenuhnya berhasil. Alasannya, banyak negara menerapkan kebijakan lockdown.
Penyebab lain yakni kenaikan harga dari daging sapi maupun sapi bakalan di negara asal mereka.
Serta keterbatasan kapal atau kontainer pengangkut menyebabkan terganggunya suplai daging sapi ke Tanah Air.
Baca Juga: (Hoaks atau Fakta) Jaksa Sidang Habib Rizieq Dikabarkan Terima Suap Rp1.5 Miliar, Simak Faktanya
Namun demikian, Pujo menilai pasokan daging sapi belum bisa sebaik tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini juga masih terasa beberapa kontainer belum bisa. Kemudian harga juga terus merambat naik," ujarnya.
"Sehingga menyebabkan pasokan daging untuk wilayah Indonesia pada 2021 mungkin tidak terlalu sebaik tahun-tahun sebelumnya," sambungnya.
Karena itu, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan daging sapi dengan sejumlah kebijakan yang telah dibuat.
Salah satunya dengan pengembangan usaha peternakan terintegrasi, program 1.000 Desa Sapi dan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan (Sikomandan), serta program Bank Pakan.
"Kita akan terus berupaya meningkatkan populasi ternak sapi dalam negeri. Tiga program ini akan kita kerja, sehingga tahun 2021 ini akan terlihat hasilnya," tuturnya.