Songsong Bulan Ramadhan, Pemerintah Terus Genjot Pasokan Daging Sapi bagi Masyarakat Luas

- 22 Maret 2021, 17:24 WIB
Pedagang daging sapi menunggu pembeli di kios daging Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 19 Januari 2021.
Pedagang daging sapi menunggu pembeli di kios daging Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 19 Januari 2021. /MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

Menurut Pujo, impor daging sapi pada 2020 tidak sepenuhnya berhasil. Alasannya, banyak negara menerapkan kebijakan lockdown.

Penyebab lain yakni kenaikan harga dari daging sapi maupun sapi bakalan di negara asal mereka.

Serta keterbatasan kapal atau kontainer pengangkut menyebabkan terganggunya suplai daging sapi ke Tanah Air.

Baca Juga: (Hoaks atau Fakta) Jaksa Sidang Habib Rizieq Dikabarkan Terima Suap Rp1.5 Miliar, Simak Faktanya

Namun demikian, Pujo menilai pasokan daging sapi belum bisa sebaik tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini juga masih terasa beberapa kontainer belum bisa. Kemudian harga juga terus merambat naik," ujarnya.

"Sehingga menyebabkan pasokan daging untuk wilayah Indonesia pada 2021 mungkin tidak terlalu sebaik tahun-tahun sebelumnya," sambungnya.

Karena itu, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan daging sapi dengan sejumlah kebijakan yang telah dibuat.

Salah satunya dengan pengembangan usaha peternakan terintegrasi, program 1.000 Desa Sapi dan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan (Sikomandan), serta program Bank Pakan.

"Kita akan terus berupaya meningkatkan populasi ternak sapi dalam negeri. Tiga program ini akan kita kerja, sehingga tahun 2021 ini akan terlihat hasilnya," tuturnya.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah