Ia heran kenapa orang-orang saat ini hanya bungkam padahal masyarakat telah disuguhkan dengan ketidakadilan yang diterima almarhum enam laskar FPI.
"Apa kurang enam orang pemuda dibantai mati di KM 50, apa itu kurang untuk membangkitkan semangat kalian, para habaib, para ulama, para aktivis yang lainnya," ungkapnya.
Untuk diketahui, menurut Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel, persidangan online yang terjadi selama pandemi Covid-19 berdampak terhadap psikologis terdakwa maupun majelis hakim.
Analisisnya tersebut diungkapkan usai penolakan Habib Rizieq untuk mengikut persidangan secara online beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, persidangan online bukan sekadar masalah format atau mekanisme penyelenggaraan semata.
"Ketika persidangan dilangsungkan secara virtual, ada sekian banyak dampak psikologis yang muncul. Sisi ini yang tampaknya vakum dalam cermatan lembaga dan sarjana hukum," ucap Reza.
Baca Juga: Tergiur iPhone Super Murah, Ternyata Pemuda Ini Hanya Terima Meja Makan Berbentuk iPhone
Oleh karena itu, kata Reza, ketika Habib Rizieq menolak sidang secara online, narasi yang seketika terbangun adalah perendahan terhadap lembaga peradilan dan penghinaan kepada hakim.
Dia lantas menyampaikan sejumlah contoh terkait dampak psikologis dari persidangan daring, baik terhadap terdakwa maupun sisi hakim selaku pembuat keputusan.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: YouTube Sobat Dosen