Muhammad Rahmad juga menyebut bahwa Moeldoko telah berkomitmen untuk menghapus aturan-aturan yang memberatkan kader dan memberi penghargaan kepada kader yang berjasa.
"Bapak Moeldoko memiliki komitmen untuk menghapus ketentuan-ketentuan yang memberatkan kader, dan memberikan rewards atau penghargaan kepada kader yang berjasa kepada partai," ujar Muhammad Rahmad.
Sebelumnya, Politikus versi KLB Max Sopacua mengungkap alasan kenapa Partai Demokrat versi KLB menggelar jumpa pers di Hambalang, yang menurutnya sebagai tempat bersejarah yang merontokkan elektabilitas Partai Demokrat.
"Kenapa Demokrat KLB ini di Hambalang? Tempat inilah, proyek inilah yang menjadi salah satu bagian yang merontokkan elektabilitas Demokrat ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi," kata Max Sopacua.
Baca Juga: Desak KPK Usut Tuntas Korupsi Hambalang, Razman Arif: Demokrat Hancur Dimulai dari Hambalang
Sebagai pelaku sejarah Partai Demokrat, Max Sopacua tahu betul bahwa elektabilitas Partai Demokrat semakin menurun usai KPK mengusut kasus korupsi Hambalang.
"Hambalang bagian dari sejarah yang menentukan, yang menyebabkan Demokrat turun mulai 20,4 persen menjadi 10,2 persen dan 7,3 persen. Itu berurut-turut. Saya adalah pelaku sejarah," ujar Max Sopacua.
Max Sopacua lantas mengklaim bahwa masih ada oknum kader Partai Demokrat yang turut menikmati hasil korupsi Hambalang, tapi sampai saat ini belum diproses hukum.
Padahal menurutnya, semua kawannya yang terlibat korupsi Hambalang sudah dimasukkan ke dalam jeruji besi dan menebus semua kesalahannya.