Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Cholil Nafis: Itu Bukan Mati Syahid, Tapi Mati Sangit

- 28 Maret 2021, 13:55 WIB
Ketua MUI Pusat, Cholil Nafis mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Ketua MUI Pusat, Cholil Nafis mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. /ANTARA/HO-MUI

Baca Juga: Kecam Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ferdinand Hutahaean: Surga Tak Terbuka Bagi Pembunuh

Sanusi Baco menilai, tindakan pelaku bom bunuh diri tersebut tidak bisa ditoleransi, karena tidak manusiawi dan melanggar nilai-nilai agama.

"Tindakan pelaku ini tidak bisa ditoleransi karena tidak manusiawi dan melanggar nilai-nilai ajaran agama," kata Sanusi Baco di Makassar.

Sanusi Baco mengatakan, aksi bom bunuh diri itu telah membuat orang ketakutan dan tidak merasa tenteram untuk pergi beribadah. Padahal, setiap individu memiliki kebebasan untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, laporan awal pelaku ledakan bom bunuh diri di Gereja Katederal Makassar berjumlah dua orang.

Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat Kian Memanas, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Boleh Larang Moeldoko Ikut KLB

Lokasi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tak jauh dari Polsek Ujung Pandang, Sekolah Islam Atirah, dan RS Bersalin Sitti Khadijah.

Akibat ledakan yang terdengar cukup keras tersebut warga yang melintas dan petugas kepolisian segera pergi ke lokasi.

Di lokasi ledakan juga ditemukan serpihan tubuh manusia yang diduga pelaku bom bunuh diri. Selain itu, juga terdapat anggota jemaah yang luka di bagian dada dan tangan akibat terkena serpihan bom bunuh diri tersebut.

Laporan awal sebanyak 14 korban luka-luka akibat ledakan tersebut telah dilarikan ke tiga rumah sakit di Makassar.***

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x