Dia memberikan contoh seperti seseorang yang menjalani hubungan secara sembunyi, yang walaupun telah dilarang tetapi tetap terus dijalani.
Hal itu dia istilahkan dengan cinta yang jika dibendung maka akan semakin kuat. Menurutnya, cinta yang tak terbendung itu seharusnya disalurkan.
"Harusnya disalurkan, dengan cara sebenarnya online itu, ya ini pendapat beberapa kalangan yang menyimak dan saya ikut dengar saja, dibuka saja onlinenya jadi orang bisa melihat apa yang terjadi apa adanya," ucapnya.
Definisi demikian yang disebut dengan transparan, dia menilai itu sesuatu yang bagus dan sangat adil. Menurutnya juga, beberapa kalangan pada akhirnya itu tidak akan menjadi sebuah pertanyaan di masyarakat.
Hingga akhirnya, dia membuat perumpamaan seperti lubang yang mampet dan menunggu waktu untuk jebol.
"Persoalannya adalah apakah itu memang sebuah kesengajaan atau suatu keabaian, karena secara psikologis nggak biasa untuk melihat sesuatu dari psikologinya. Apakah begitu atau memang sengaja," kata Neno Warisman.***