Ramai Wacana Presiden Jokowi Jabat Tiga Periode, Simak Pendapat Yunarto Wijaya

- 28 Maret 2021, 21:10 WIB
Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya membeberkan pendapatnya soal wacana masa jabatan Presiden tiga periode dan soal dukungan Jokowi perpanjang masa jabatannnya.
Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Charta Politica, Yunarto Wijaya membeberkan pendapatnya soal wacana masa jabatan Presiden tiga periode dan soal dukungan Jokowi perpanjang masa jabatannnya. /Instagram @yunartowijaya

PR BEKASI - Wacana masa jabatan Presiden tiga periode masih hangat diperbincangkan publik hingga saat ini.

Tak hanya itu, wacana amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pun juga santer tersiar.

Sejumlah pihak menginginkan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk memperpanjang masa jabatannya.

Namun, pihak lainnya justru menilai bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan.

Baca Juga: Akui Pernah Pinjamkan Uang Rp1 Miliar untuk Ruben Onsu, Ivan Gunawan:Dia Langsung Balikkin 3 Hari

Baca Juga: Ada Anggota Demokrat Kubu Moeldoko Sebut Habib Rizieq Stress, Yan Harahap: Sungguh Tak Pantas, Kasar

Baca Juga: Pengacara: Habib Rizieq Minta Semua Kerumunan di Indonesia Diproses Hukum atau Ia Dibebaskan

Hal tersebut memicu tanggapan dari sejumlah pihak termasuk Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya.

Meski sudah ditolak Joko Widodo (Jokowi), tidak sedikit masyarakat yang menghendaki presiden menjabat selama tiga periode.

Hal tersebut merupakan hasil survei dari Charta Politika Indonesia.

Yunarto Wijaya menyebutkan, dari 1.200 responden yang disurvei sejak 20 hingga 24 Maret, mayoritasnya menyatakan tidak tahu adanya wacana jabatan presiden menjadi tiga periode.

Baca Juga: Tsamara Amany: Mau Sampai Kapan Ada Warga Negara yang Ketakutan Ketika Beribadah di Rumah Tuhan?

Baca Juga: Dicari Wali Kota Semarang, Bocah SD Ini Pilih Jadi Fotografer: Selagi Masih Bisa Berdiri, Ngapain Ngemis

"Hanya 37,l.8 persen yang menyatakan tahu adanya wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode," ujarnya saat merilis survei secara daring, Minggu sore, 28 Maret 2021.

Ia mengatakan, mayoritas responden pun menyatakan tidak setuju dengan jabatan presiden menjadi 3 periode.

"Mayoritas 61.3 persen menyatakan tidak setuju," kata Yunarto.

Meski begitu, lanjut dia, masih ada responden yang menyatakan setuju jabatan presiden menjadi tiga periode.

Disebutkan, sedikitnya ada 13.9 persen responden menyatakan setuju.

Baca Juga: Dipercaya Bisa Bikin Glowing, Aurel Lakukan Puasa Mutih Adat Jawa Jelang Hari Pernikahan

Baca Juga: Ledakan Bom Gereja Katedral Bertepatan 'Minggu Palma', Putri Gus Dur Minta Umat Kristen Tak Takut Ibadah

"Ya ini mungkin pendukung fanatik ya," kata Yunarto, sebagaimana diberitakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Ada Saja Masyartakat yang Dukung Jokowi Tiga Periode, Yunarto Wijaya: Ini Mungkin Pendukung Fanatik".

Dari 13.9 persen yang menyatakan setuju, Charta Politika pun mendalami alasan mereka setuju.

Alasannya yaitu, belum ada sosok yang pantas menggantikan Presiden Jokowi saat ini, nilainya sebesar 46.1 persen.

Selanjutnya, masa jabatan dua periode dianggap terlalu sebentar dan agar menghindari perpecahan di masyarakat.

Sementara mayoritas responden yang tidak setuju juga memiliki alasan tersendiri. Yaitu, batas dua periode sudah sesuai dengan konstitusi, berpotensi penyalahgunaan kekuasaan dan tidak ada hal mendesak untuk dilakukan amandemen.*** (Dicky Aditya/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x