"Penampakan pelaku bomber Geraja Katedral Makassar yang terlihat dari kamera CCTV," tulis akun Instagram @cetul.22, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 29 Maret 2021.
Sementara itu, Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap, pelaku pengeboman tersebut merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Sudah kita dapatkan inisial L, (pelaku). Bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelau yang beberapa waktu lalu, telah kita amankan," ujar Kapolri Listyo Sigit Prabowo, seperti dikutip dari Antara.
Saat ini, pihak kepolisian tengah menindaklanjuti kasus pengeboman tersebut dengan pemeriksaan DNA seperti yang disampaikan Listyo Sigit.
"Untuk inisial pelaku sudah kita dapatkan, dan kita tindaklanjuti untuk melaksanakan pemeriksaan terkait dengan DNA yang bersangkutan, agar bisa pertanggungjawabkan secara ilmiah," tutur Listyo Sigit.
Untuk informasi, terduga pelaku bom bunuh diri sejumlah dua orang sudah meninggal duni dan 19 orang jemaah serta petugas keamanan mengalami luka-luka.
Selain itu, tambah Listyo Sigit, pelaku diketahui pernah terlibat dalam kegiatan terorsime di Jolo, Philipina pada tahun 2018 silam.
Pelaku yang terlibat kelompok JAD, lanjut Listyo Sigit, juga pernah ditangkap di Komplek Villa Mutiara, Sudiang dan Kabupaten Enrekang pada Januari 2021 lalu.