PR BEKASI - PT Pertamina (Persero) tengah menjadi sorotan publik saat ini.
Hal itu terjadi setelah peristiwa kebakaran kilang minyak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat (Jabar) pada Senin, 29 Maret 2021 dini hari.
Peristiwa kebakaran tersebut sontak mengejutkan masyarakat Indonesia.
Rasmtusan warga dan pekerja pun telah diamankan oleh tim gabungan. Selain itu, hingga saat ini petugas tengah melakukan penyelidikan.
Baca Juga: LTMPT Tambah Kuota di Sejumlah Pusat UTBK, UI, UNSOED, UNJ, IPB
Baca Juga: Polres Metro Bekasi Berhasil Menjaring Sepeda Motor Knalpot Bising
Namun, kabar mengejutkan lainnya juga datang dari perusahaan minyak dan gas tersebut baru-baru ini.
Pakar Teknologi Informasi (TI) Universitas Pakuan, Jawa Barat, Dr Andi Chairunnas angkat bicara terkait data Pertamina yang diduga diretas.
Menurut Pakar TI Dr Andi Chairunnas, keamanan system teknologi tidak memadai di Pertamina sehingga bisa diretas.
Pakar TI itu mengatakan, semua aplikasi yang diretas tersebut basenya memiliki kualitas yang kurang baik, sebagaimana diberitakan Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Data Pertamina Diduga Diretas, Pakar TI: Kemanan Sistem Teknologi Tidak Memadai di Sana".
Baca Juga: Mafia Italia yang Sedang Bersembunyi Ditangkap Setelah Unggah Video Memasak di Youtube
Baca Juga: Minta Jangan Salahkan Agama, Ruhut Sitompul: Teroris Otaknya Dirusak
"Semua aplikasi yang diretas baik offline maupun online web base tidak baik kualitas-nya. Untuk kasus ini, tim TI Pertamina tidak memiliki sistem keamanan yang memadai," katanya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara News Selasa, 30 Maret 2021.
Menurutnya, tidak biasanya jika seorang yang meretas ingin menguji kelayakan suatu perangkat lunak dan keras yang akan diretasnya.
Namun dalam kasus peretasan data internal Pertamina terlihat bahwa peretas justru ingin menguji kehandalan teknologi keamanannya.
Dr Andi Chairunnas menerangkan terkait celah yang sering dieksploitasi oleh para peretas dan harus menjadu perhatian khusus ke depannya.
Baca Juga: Perdagangan Ilegal Opsetan Harimau Sumatra dan Dua Gading Gajah Berhasil Digagalkan
Baca Juga: Jumlah Harimau dan Gajah Sumatra Kian Memprihatinkan Akibat Perburuan Liar
"Khusus untuk celah keamanan yang sering dieksploitasi yaitu injeksi SQL server. Hal ini harus menjadi perhatian khusus," katanya.
Dr Andi Chairunnas juga memberitahukan terkait pentingnya penerapan batas Internet Protocol (IP).
Diketahui sebelumnya, data PT Pertamina dikabarkan diretas dan bocor sampai kemudian diunggah ke situs dark web.
Sementara pihak yang mengklaim melakukan pembobolan data tersebut ialah RansomEXX.*** (Sandi Susandi/Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com)