Isi Dua Surat Wasiat Terduga Teroris Mirip, Mohon Maaf pada Ibu hingga Minta Tinggalkan Riba

- 1 April 2021, 13:29 WIB
Polri menembak mati satu terduga teroris berjenis kelamin perempuan, yang diduga hendak menyerang markas besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Rabu, 31 Maret 2021.
Polri menembak mati satu terduga teroris berjenis kelamin perempuan, yang diduga hendak menyerang markas besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Rabu, 31 Maret 2021. /ANTARA/HO-Humas Polri/am/ANTARA

"Wahai ummy ku minta maaf kalo ada salahku baik perilaku maupun lisanku. Jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan ki di surganya," kata pelaku bom Katedral.

"Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan jangan tinggalkan salat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga," kata ZA pelaku di Mabes Polri. 

Baca Juga: Duga Teroris yang Serang Mabes Polri Pakai Pistol Mainan, Deddy Corbuzier: Berarti Orang Ini Ditipu

Baca Juga: Satgas Sebut Ada Lima Kecamatan di Kabupaten Bekasi Nihil Kasus Covid-19

Selanjutnya dalam isi surat wasiat, kedua pelaku juga menyatakan kecintaan terhadap ibunya, namun kemudian menulis  'Allah lebih menyayangi hambanya'. 

Meski tindakan bunuh diri dilarang serta dibenci Tuhan, kedua pelaku justru mengeklaim bahwa tindakan yang dilakukannya merupakan jalan yang benar seperti Nabi.

"Makanya saya tempuh jalanku sebagai mana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan ki dan bisa ki kembali berkumpul di surga," kata pelaku bom Katedral Makassar.

"Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat," kata ZA pelaku teror Mabes Polri.

Isi tulisan yang mirip lainnya adalah kedua pelaku sama-sama meminta agar keluarganya berhenti melakukan, beralasan bahwa hal itu tidak diberkahi oleh Allah. 

Baca Juga: Tebak Pola Pikir Teroris, Ferdinand Hutahaean: Dikandung 9 Bulan, Setelah Besar Pilih Mati Bunuh Diri 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah