Dia menyatakan bahwa pada dasarnya, dia tidak melihat adanya teror tersebut, karena jika memang ada maka akan terjadi ledakan di mana-mana pada saat Pilpres lalu.
"Kalau ada akar teror, nggak ada. Udah gitu tambahannya 44 triliun bukan kecil," jelasnya.
Dia memaparkan, semestinya peristiwa teroris itu dapat diantisipasi lebih dulu. Karena sebelumnya tak ada yang seperti ini.
Selain itu, dikatakan Lieus, kejadian bom bunuh diri itu tidak ada seram-seramnya.
Baca Juga: Isi Dua Surat Wasiat Terduga Teroris Mirip, Mohon Maaf pada Ibu hingga Minta Tinggalkan Riba
Sementara itu, terkait dengan Wahabi dan Salafi yang disebut sebagai pintu masuk terorisme dan PKS yang menyanggah hal tersebut, dengan mengatakan bahwa pintu masuk terorisme adalah ketidakadilan.
Lieus Sungkharisma menyampaikan, pemerintah harus berlaku adil kepada semua pihak.
Karena, di masa teknologi yang sudah semakin canggih, maka sudah dapat terdeteksi para pelakunya.
"Karena perangkatnya ada, itu semua terdeteksi, jangan bilang susah. Saya nggak terlalu percaya ya teroris itu bisa berkembang di Indonesia," tuturnya.
Hal itu disebabkan Indonesia memiliki akar budaya yang berbeda, ada gotong royong di dalamnya, bukan dengan berantem atau meneror.