Hamka mengungkapkan bahwa Lukman adalah sosok yang rajin salat ke masjid dan setiap pagi selalu mengaji dari subuh hingga jam delapan pagi.
Lebih lanjut, Menurut Rahma, Lukman pernah mengikuti sebuah kajian yang disebutnya cukup bagus.
Baca Juga: Arief Muhammad Layangkan Surat Terbuka, Anya Geraldine hingga Atta Halilintar Beri Dukungan
"Pernah dia cerita ikut kajian, cuman dia bilang ini bagus mah sama orang tuanya, pernah diajar mengaji juga, tapi tidak pernah cerita apa yang dibahas di pengajian itu," kata Rahma.
Perlu diketahui, Kedua pelaku termasuk generasi milenial karena sama-sama kelahiran pertengahan 90-an.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebut sepasang generasi muda ini terpapar radikalisme.
"Karena teridentifikasi pelaku kelahiran tahun '95, jadi inisialnya L dengan istrinya adalah termasuk tentunya kalangan milenial yang sudah menjadi ciri khas korban dari propaganda jaringan teroris," ucap Rafli.
Mereka berdua berdomisili di Ibu Kota Sulawesi Selatan, Makassar. Kota ini jugalah yang menjadi lokasi sasaran aksi teror mereka berdua.
Mereka berdua tinggal di kontrakan, di Jl Tinumbu, Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar.