Network
PR BEKASI - Ketut Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid membongkar segala kebohongan yang pernah diungkapkan oleh mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman atas tudingannya terkait aksi terorisme.
Muannas Alaidid menyorot tudingan Munarman yang menyebut peristiwa Bom Makassar dan Penyerangan terhadap Mabes Polri memang sengaja dirancang untuk menjatuhkan Islam.
“Dulu sebut laskar FPI yang tewas ngaku tidak bawa senjata,” ucap Muannas Alaidid, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @muannas_alaidid, Jumat, 2 April 2021.
“Sebelumnya tuding ada pihak yang bakal arahkan massa ke Glodok dalam aksi 1812 untuk buat kerusuhan,” sambungnya.
Baca Juga: Pengamat Teroris Sebut Zakiah Aini Mungkin Dihipnotis, Refly Harun: Kenapa Ditembak Mati?
Muannas Alaidid mengatakan segala ucapan Munarman yang diungkapkan olehnya tersebut sama sekali tidak ada yang terbukti kebenarannya.
“Semua tidak terbukti bahkan terindikasi hoaks,” ujarnya.
Bahkan, Dirinya mengaku heran, walapun telah dilaporkan ke pihak berwajib terkait kebohongan ucapannya tersebut, hingga saat ini Munarman sama sekali belum diproses oleh hukum.
“Meski sudah dilaporkan munarman tidak pernah diproses hukum,” ucap Muannas.
Sebelumnya, Munarman dalam salah satu video di Kanal YouTube Refly Harun, menilai bahwa baik kejadian aksi terorisme bom Makassar maupun penyerangan terhadap Mabes Polri Jakarta, tak lain tujuannya adalah untuk menjatuhkan agama Islam.
“Saya kira peristiwa-peristiwa seperti ini, baik itu yang di Makassar beberapa hari lalu, maupun yang sekarang (di Mabes Polri), dari sudut pandang bahwa ini seolah-olah mewakili Islam, saya kira justru dengan adanya peristiwa-peristiwa seperti ini, umat Islam dirugikan,” kata Munarman, Rabu, 31 Maret 2021.
Munarman menyebut hal itu dapat dibuktikan dari terciptanya komentar-komentar negatif yang saling menyerang usai peristiwa itu.
Baca Juga: KPK Hentikan Kasus Korupsi BLBI, Pakar Hukum Tata Negara Beri Sindiran Menohok
“Kita lihat komentar-komentar netizen, itu banyak yang justru mencaci maki pada akhirnya,” ucapnya.
Atas hal tersebut, Munarman kembali menyatakan kecurigaannya bahwa aksi teror yang telah terjadi, dirancang guna menjatuhkan nama baik agama Islam.
“Kembali lagi pertanyaan besarnya, apakah memang si perancang aksi ini memang merancang untuk tujuan menjatuhkan Islam, bukan dalam konteks kepentingan Islam,” ujarnya.***
