Banjir Bandang Terjang Flores Timur, BPBD Flotim Laporkan 27 Hilang dan 27 Lainnya Meninggal Dunia

- 5 April 2021, 07:50 WIB
BPBD Flores Timur beberkan bahwa ada warga yang masih hilang akibat dadri bencana alam banjir bandang.
BPBD Flores Timur beberkan bahwa ada warga yang masih hilang akibat dadri bencana alam banjir bandang. /Dok. BPBD Kabupaten Flores Timur

PR BEKASI - BPBD Kabupaten Flores Timur (Flotim) menginformasikan bahwa masih ada sejumlah warga yang diperkirakan hilang akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu 4 April 2021 dini hari.

Data sementara per Minggu 4 April 2021, pukul 17.30 WIB, banjir bandang melanda empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Flotim, Nusa Tenggara Timur.

BPBD setempat pun melaporkan data sementara yang menyebutkan 41 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 hilang.

BPBD terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran data lebih lanjut.

Baca Juga: Sempat Kejar-kejaran, Akhirnya Bakamla Berhasil Amankan Kapal Berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara

Baca Juga: Hasil KLB Deli Serdang Ditolak Kemenkumham, Andi Malarangeng Berikan 3 Opsi untuk Moeldoko

Baca Juga: Ditemukan Barang Bukti 25 Kg Ikan, Bakamla Amankan Kapal Asing Berbendera Vietnam di Laut Natuna

Wilayah terdampak banjir ini antara lain Desa Nele Lamadiken di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur.

Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Sementara itu, rincian korban di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng sebagai berikut, 35 warga meninggal dunia, 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak.

Sedangkan di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, terdapat 3 warga meninggal dunia dan 4 terluka serta 7 warga masih hilang.

Baca Juga: Waspadai! BMKG Ungkap Siklon Tropis Bisa Timbulkan Cuaca Ekstrem Bahkan Bencana

Di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado, sebanyak 3 warga meninggal dunia dan 1 orang lainnya hilang, sedangkan 40 KK terdampak.

Di samping korban jiwa, banjir bandang berakibat pada 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur.

Seperti halnya yang terjadi di Desa Nelelamadiken, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.

Bupati bersama jajaran telah berada di lokasi dan membantu penanganan darurat bencana banjir bandang ini.

Baca Juga: Jawab Isu Pernikahan Aurel-Atta, dr. Tirta: Mau Digoreng? Event Kapan Mulai Kalau Digoreng Terus

Rombongan yang menyertai Bupati terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, dinas PUPR, Satpol PP, dan dinas kesehatan.

Tidak ketinggalan ada dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan, perwakilan DPRD serta unsur terkait lain.

Berdasarkan laporan BPBD, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di wilayah itu.

Banjir yang melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau WITA.

Baca Juga: Jadwal Lengkap SIM Keliling Kota Bekasi April 2021, Cek Syarat dan Lokasinya

BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk dukungan penanganan darurat bencana banjir bandang ini.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan dukungan logistik akan segera dikirimkan ke lokasi terdampak sesegera mungkin.

Dukungan logistik yang telah didorong menuju lokasi bencana antara lain makanan siap saji 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, dan makanan tambah gizi 1.002 paket.

Ada juga selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, rapid test antigen 10.000 test, masker kain 1.000 buah dan masker medis 1.000 buah.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah