"Jangan pernah takut dibilang anti-agama, anti-pemuka agama. Karena kelompok radikal itu memang sengaja menggunakan label agama untuk melindungi dan memuluskan kejahatan yang mereka buat," tutur Teddy Gusnaidi.
"Mereka tahu, bakal ada orang-orang bodoh yang membela kejahatan mereka, atas nama takut dosa," sambungnya.
Teddy Gusnaidi menilai, Indonesia mampu memberantas teroris, buktinya apabila ada kejadian terorisme, maka dengan mudah pelaku yang lain ditangkap, bahkan tak sedikit rencana busuk teroris pun berhasil digagalkan.
"Masalahnya, tidak ada konsistensi untuk melakukan hal itu ketika tidak ada kejadian terorisme. Ini masalah sebenarnya," ujar Teddy Gusnaidi.
Oleh karena itu, Teddy Gusnaidi menilai, Indonesia tidak memiliki masalah soal kemampuan untuk memberantas kelompok radikal.
"Tapi negara ini punya masalah konsistensi dalam memberantas radikalisme. Segera ganti pembantu Anda, Pak @jokowi, jika tidak punya konsistensi dalam memberantas radikalisme," ujar Teddy Gusnaidi.***