Diketahui, sejak tahun 2008 tercatat ada sepuluh kejadian siklon tropis yang melanda wilayah Indonesia.
Siklon tropis tersebut terjadi setiap dua sampai empat tahu sekali yaitu pada 2008, 2010, serta 2014.
Baca Juga: Lindungi Atlet Dari Covid-19, Korea Utara Absen di Olimpiade Tokyo 2021
"Tetapi sejak 2017 itu setiap tahun selalu terjadi, setiap tahun, dan bahkan dalam setahun bisa dua kali, dan Siklon Tropis Seroja ini baru yang pertama kali benar-benar cukup dahsyat, karena masuk sampai ke daratan," katanya.
Siklon Tropis Seroja pada Minggu, 4 April 2021 menghantam beberapa kabupaten/kota di wilayah NTT.
Siklon tersebut menyebabkan menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, dan Kabupaten Alor.
Kemudian di Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.
Baca Juga: Lima Instruksi Jokowi Soal Penanganan Bencana di NTT dan NTB, Mulai dari Evakuasi sampai Mitigasi
Selain itu, Siklon Tropis Seroja juga menimbulkan bencana di wilayah NTB, tepatnya di Kabupaten Bima.
Diwkorita Karnawati mengemukakan bahwa siklon yang terjadi di wilayah Indonesia sebelumnya tidak sampai masuk ke daratan.