Namun, Siklon Tropis Seroja yang baru terjadi tersebut mencapai daratan dan menimbulkan kerusakan.
"Dan itu lah yang membuat lebih dahsyat. Bayangkan, kecepatannya saat terbentuk bisa sampai pusarannya 85 kilometer per jam," katanya.
Pengaruh siklon tropis, menurut Dwikorita Karnawati, diperkirakan akan terus berlangsung hingga 7 April 2021.
"Yang dikhawatirkan adalah ini mirip tsunami, jadi gelombang tingginya masuk ke darat. Meskipun tidak sama dan sekuat gelombang tsunami, tetapi sama-sama masuk ke darat dan dapat merusak," katanya.
Menurutnya, siklon bisa menimbulkan gelombang setinggi hingga enam meter di Samudra Hindia.
Selain itu, siklon juga dapat menimbulkan gelombang dengan tinggi empat sampai enam meter di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur seperti perairan Flores, Laut Sawu, perairan selatan Pulau Sumba.
"Ini yang perlu diwaspadai oleh masyarakat baik di wilayah perairan dan lautan," kata Dwikorita Karnawati.
BMKG memperkirakan Siklon Tropis Seroja akan semakin menjauh dari Indonesia setelah 7 April 2021.