KKB Tewaskan 2 Guru dan Bakar 12 Ruang Sekolah di Papua, Kerugian Capai Rp7,2 Miliar

- 13 April 2021, 14:10 WIB
Sebanyak 12 unit bangun sekolah yang dibakar KKB di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Sebanyak 12 unit bangun sekolah yang dibakar KKB di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. /ANTARA News Papua/HO-Humas Polsek Beoga

PR BEKASI – Pembakaran sejumlah sekolah di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB) telah mengakibat kerugian material yang tidak sedikit.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait menyebutkan total kerugian atas pembakaran sekolah di Kampung Julukoma setelah kejadian penembakan yang menewaskan dua orang guru oleh KKB mencapai Rp7,2 miliar.

Christian Sohilait di Jayapura pada Selasa 13 April 2021, mengatakan sejak Kamis, 8 April 2021, KKB sudah dua kali melakukan pembakaran fasilitas sekolah dengan total ruangan yang dibakar mencapai 12 unit.

Baca Juga: Dampak Bibit Siklon Tropis, BMKG Waspadai Gelombang Ekstrem dengan Ketinggian 6 Meter di Beberapa Wilayah Ini

"Pembakaran pertama dilakukan pada Kamis sore yang menyebabkan tiga ruang SMA Negeri I Beoga hangus terbakar," kata Christian seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Selasa.

Menurut Christian, pembakaran kedua dilakukan pada Minggu, 11 April 2021 malam yang menyebabkan sembilan ruangan di SMP Negeri I Beoga juga terbakar.

"Dari sisi ekonomi, pembakaran 12 ruang sekolah tersebut telah menyebabkan kerugian dalam jumlah besar," ujarnya.

Baca Juga: Enam Buah-buahan Ini Cocok Dikonsumsi saat Buka Puasa dan Sahur di Bulan Ramadhan

Dia menjelaskan untuk membangun satu ruang belajar mengajar di wilayah pegunungan membutuhkan biaya Rp600 juta, di mana ruangannya terbuat dari kayu, sehingga 12 ruang yang dibakar berarti kerugiannya sudah Rp7,2 miliar.

"Kami bingung mengapa KKB melakukan aksi pembakaran tersebut, pasalnya, aksi tersebut bisa berakibat fatal karena anak-anak di Beoga, yang kawasan pedalaman, tidak dapat mengenyam pendidikan dengan baik," katanya lagi.

Dia menambahkan di wilayah pegunungan yang menjadi masalah utama bukan biaya, tetapi tingkat kesulitan untuk memobilisasi bahan bangunan yang jauh lebih sulit karena semuanya harus diangkut menggunakan pesawat terbang.

Baca Juga: Langgar Lockdown, Pria Ini Meninggal Setelah Mendapat Hukuman 300 Kali Squat Jump

"Kami berharap aparat keamanan bisa segera menindak para pelaku pembunuhan dua orang guru dan juga pelaku pembakaran fasilitas sekolah di Beoga," kata dia.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x