Tapi kemudian, kata Arief Munandar, publik malah disuguhi dengan perilaku semacam itu.
"Itulah standar level etika dari orang yang kemudian ditunjuk menjadi komisaris," tuturnya.
Terlepas dari perilaku buruk yang dipertontonkan Kang Dede, Arief Munandar justru ingin menggugat Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dan sosok yang mengangkat Kang Dede sebagai Komisaris Independen di PT Pelni.
"Nah dalam kondisi ini, yang gua pengen gugat sebenarnya bukan Kang Dede. Gua ingin menggugat Erick Thohir sebagai Menteri BUMN yang punya tanggung jawab menempatkan orang-orang untuk memimpin BUMN, baik sebagai direksi maupun komisaris," ucapnya.
Walaupun Erick Thohir telah menyatakan bahwa tidak ada yang namanya titip-titipan dalam sebuah posisi di BUMN. Namun Arief Munandar yakin masyarakat kini sudah tidak percaya dengan hal tersebut setelah melihat tindak-tanduk Kang Dede.
"Nah tolong jelaskan kepada kita Pak Erick Thohir, di mana kapasitas atau kompetensi seorang Kang Dede dengan segala sepak terjangnya yang sangat konyol dan bodoh ini," tuturnya.
Maka dari itu sebagai bentuk tanggung jawab, kata Arief Munandar, Erick Thohir harus dibebankan dengan dua pilihan jika persoalan ini ingin selesai.
"Pilihan pertama, Erick Thohir sebagai Menteri BUMN yang mewakili pemerintah dan sebagai pemegang saham PT Pelni harus segera memecat Kang Dede dari jabatannya," ucapnya.