Vaksin Nusantara ini dianggap sebagai sinyal tokoh-tokoh politik yang sudah tidak percaya lagi dengan kebijakan pemerintah.
Rocky Gerung menggambarkan, jika secara eksplisit, secara jelas para politisi yang mendukung vaksin nusantara ingin mengatakan kepada publik, untuk berhenti menggunakan vaksin asing dan beralih ke vaksin nusantara.
Maka Rocky Gerung, menganggap vaksin nusantara ini merupakan vaksin yang dibungkus dalam kapsul politik.
Rocky mengakui terdapat semacam kejengkelan kepada kekuasaan yang kesannya selalu ingin memonopoli informasi, monopoli transaksi hingga monopoli diplomasi sehingga semacam perlawanan politik melalui vaksin nusantara.
Baca Juga: Dua Pekerja Dipukuli Majikan karena Jalankan Ibadah Puasa, Polisi Amankan 4 Pelaku
“Saya akui memang ada dimensi politik, karena ada semacam kejengkelan terhadap kekuasaan yang selalu ingin memonopoli informasi, monopoli transaksi, monopoli diplomasi nah sekarang ada politik ‘mbaleloh’ melalui vaksinasi,” tutur Rocky, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Youtube Rocky Gerung.
Terlepas dari hal politik tersebut, Rocky Gerung juga memberikan pandangannya dari segi kesehatan dan filsafat, menurutnya, dalam kondisi seperti apa pun tetap ada yang namanya second opinion atau pendapat lain yang berbeda.
Sehingga hal itu pun berlaku pada vaksinasi yang dilakukan di Indonesia, Rocky Gerung menganggap bahwa dr Terawan berhak untuk menggagas vaksin nusantara tersebut selama dapat membuktikannya secara klinis dan ilmiah.***