"Jadi dari angka ini kita lihat sebelum pandemi aja memang industri otomotif itu mengalami penyusutan, cukup besar malah," ucapnya.
"Pemerintah kan selalu mengatakan bahwa Industri otomotif ini adalah motor ekonomi, artinya dia bisa jadi indikator dari bagus tidaknya perekonomian kita, yang kedua, pemerintah kerap mengatakan, krisis atau penurunan kinerja ekonomi ini dampak dari Covid-19," sambung Arief Munandar.
Covid-19 itu kan baru ramai pertengahan Maret 2020, ungkapnya, tapi sudah turun sebanyak 15,6 persen. Artinya, kata Arief, apakah betul Covid-19 salah satu penyebab penurunan kinerja ekonomi kita saat ini?
Kemudian, Arief Munandar pun menyoroti soal kenaikan 190 persen yang disebutkan oleh Jokowi.
Jika dilihat data dari penjualan mobil di Q1 2020, 219.361 unit dan di Q1 2021, 187.021 unit, berarti turun 14,7 persen.
"Jadi dua tahun berturut-turut penjualan otomotif kita turun cukup drastis," tuturnya.
Angka tersebut pun masih belum sesuai dengan pernyataan Jokowi. Arief Munandar pun kemudian mencoba membandingkannya dari bulan ke bulan.
Pada Januari 2021, sebanyak 52.909 unit mobil terjual, sementara Januari 2020, 81.067 unit, artinya turun 34,7 persen.