Soal Larangan Mudik Lebaran, Sosiolog: Tempat Wisata Juga Harus Tutup Agar Tak Terkesan Ragu

- 18 April 2021, 06:11 WIB
Sosiolog Universitas Udayana, Bali Wahyu Budi Nugroho katakan tempat wisata juga ditutup bersamaan terkait larangan mudik lebaran 2021.
Sosiolog Universitas Udayana, Bali Wahyu Budi Nugroho katakan tempat wisata juga ditutup bersamaan terkait larangan mudik lebaran 2021. /Antara Foto/Asep Fathulrahman

PR BEKASI- Kebijakan pemerintah untuk tidak mudik lebaran 2021 jadi polemik.

Sosiolog Universitas Udayana, Bali Wahyu Budi Nugroho mengatakan sebaiknya tempat wisata juga ditutup bersamaan dengan larangan mudik yang berlaku mulai 6 hingga 17 Mei 2021.

Kendati demikian, kebijakan tersebut tidak terkesan setengah hati.

Baca Juga: Usulan Anies Baswedan Akhirnya Ditindaklanjut PBB, Simak Penjelasannya

"Sebaiknya tempat wisata juga ditutup bersamaan dengan tenggang waktu larangan mudik sehingga kebijakan untuk mencegah naiknya kasus Covid-19 tidak terkesan setengahsetengah," kata Sosiolog Unud Wahyu Budi Nugroho saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Sabtu 17 April 2021.

Ia mengatakan jika dalam penerapan kebijakan larangan mudik terjadi penolakan, dan wisata ditutup, pemerintah bisa memberikan bantuan bagi pelaku industri seperti pemberian insentif bagi sektor jasa transportasi.

"Bisa jadi yang paling menolak kebijakan ini adalah pelaku bisnis pariwisata (jika wisata ditutup) dan sempat ada wacana pemerintah memberikan insentif bagi sektor jasa transportasi.

Baca Juga: Sempat Mencak-mencak Bela Siti Badriah, Lucinta Luna Minta Maaf ke Lesty Kejora: Tolong Jangan Diambil Hati Ya

Pemerintah juga bisa memberikan bantuan untuk pelaku industri pariwisata supaya resistennya tidak terlalu keras," katanya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara Minggu 18 April 2021.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x