PR BEKASI - Belasan dokter spesialis menggelar aksi mogok kerja pada Senin, 19 April 2021.
Aksi tersebut terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Mogok kerja tersebut diduga terjadi karena dana tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk dokter spesialis turun drastis dari sebelumnya Rp30 juta menjadi Rp2,5 hingga Rp4 juta per bulan.
Hal tersebut dibenarkan Pelaksana Tugas Direktur RSUD Mukomuko Syafriadi dalam keterangannya di Mukomuko, pada Senin, 19 April 2021.
Ia membenarkan adanya aksi mogok kerja yang dilakukan oleh belasan orang dokter spesialis yang bertugas di RSUD setempat.
Kendati demikian, ia mengatakan, pelayanan yang bersifat emergensi, instalasi gawat darurat (IGD), dan pelayanan pasien misal perlu sesar melahirkan segera dokter spesialis, masih memberikan pelayanan.
Ia mengungkapkan, untuk poli spesialis khusus masih ditutup.
Ia menceritakan, banyak pasien yang datang dari jauh, ada satu pasien dari Kecamatan Air Rami, mau tidak mau dibantu lewat IGD karena dia mengalami penyakit hernia.
"Setelah dilaporkan kepada dokter bedah siang ini penanganan langsung operasi," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 19 April 2021.
Sementara itu, ada pasien yang kakinya alami nyeri, dialihkan ke IGD dan polis dokter umum, poli umum.
Warga Kecamatan Selagan Raya yang ingin berobat di RSUD setempat merasa kecewa dengan adanya kejadian dokter spesialis mogok kerja karena mereka tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Kami sudah jauh-jauh ingin berobat tapi sampai di RSUD poli tutup. Sebagai masyarakat kami ingin menanyakan tentang kejelasannya, karena ini fasilitas daerah, jadi kami berhak minta kejelasan," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya kecewa terhadap manajemen RSUD yang tidak menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu tentang dokter spesialis yang mogok kerja ini.
"Kami mau berobat tetapi semua poli tutup, kini kami mau berobat kemana lagi, padahal kami sudah datang jauh tetapi tidak bisa berobat dan mendapatkan pelayanan kesehatan," tuturnya.***