Natalius Pigai juga menilai bahwa para menteri saat ini tidak pernah bekerja dan hanya makan gaji buta saja, sehingga tidak ada yang bisa dievaluasi dari kinerja para menteri.
"Tapi mereka (menteri) tidak pernah kerja, mereka hanya makan gaji buta aja, sama sekali tidak bekerja. Oleh karena itu kita tidak bisa menilai, mau menilai apa?," ujar Natalius Pigai.
Lebih lanjut, Natalius Pigai menerangkan bahwa kalau dia masih bekerja di Komnas HAM, dia tetap akan berkeliling Indonesia untuk menjalankan tugasnya, meski berisiko terpapar Covid-19.
"Kalau saya masih di Komnas HAM, saya keliling dari Sabang sampai ke Merauke, sekali pun Covid-19. Lebih baik saya mati di dalam tugas, karena demi rakyat. Itu pengorbanan, itu tanggung jawab," kata Natalius Pigai.
Menurut Natalius Pigai, lebih baik dirinya mati dalam tugas, asalkan orang yang membutuhkan perhatian, keadilan, dan uluran tangan bisa terbantu olehnya.
"Lebih baik saya mati di dalam tugas. Karena banyak orang yang membutuhkan perhatian, uluran, keadilan. Kalau saya masih di Komnas HAM, saya dengan staf saya 1 orang turun lapangan, datangi, pakai aturan protokol ketat, jalan," tutur Natalius Pigai.
Natalius Pigai lantas mengingatkan para menteri untuk tidak berdiam diri di kantor dan tetap turun ke lapangan, meski pandemi Covid-19 seperti saat ini belum berakhir.
"Jadi jangan kira situasi kayak social distancing, itu berarti kamu tinggal di rumah aja, di kantor aja, bukan. Itu artinya kamu kerja, kamu turun lapangan, lihat fakta-fakta riil di lapangan," ujar Natalius Pigai.