"Kedua, sesuai dengan keterangan resmi Kemendikbud, Kamus Sejarah itu masih berupa draf dan oleh karena itu belum dipublikasi," sambungnya.
Oleh karena itu, Tsamara Amany meminta sejumlah pihak untuk tidak menyerang dan menzalimi Nadiem Makarim hanya untuk kepentingan politik semata.
"Maka, setop serang dan zalimi Mas Menteri Nadiem Makarim demi kepentingan politik jangka pendek," ujar Tsamara Amany.
Tsamara Amany juga mengimbau publik untuk menyampaikan kritik yang bersifat konstruktif dan bukan fitnah terhadap Nadiem Makarim.
"Mas Menteri tentu saja tidak sempurna. Kritik boleh saja bahkan dianjurkan. Tapi kritiklah dengan substansi yang kuat untuk perbaiki dunia pendidikan kita, bukan kritik yang menjurus kepada fitnah," tutur Tsamara Amany.
Di sisi lain, Tsamara Amani menduga ada pihak yang sengaja membocorkan draf Kamus Sejarah Indonesia itu ke publik, sehingga dirinya meminta pihak terkait untuk mengusut dugaan tersebut.
"Selain itu, pelaku pembocoran draf Kamus Sejarah yang kemungkinan besar dilakukan dari dalam tubuh birokrasi Kemendikbud harus diusut tuntas," kata Tsamara Amany.***