"Karena semangatnya jadi bukan lagi meluruskan pada sejarah, tapi ada semangat dendam," ujarnya.
Justru yang seharusnya diluruskan menurut Rocky Gerung adalah dendam-dendam yang masih ada pada sebagian orang usai komunis kalah di Indonesia.
"Yang mesti kita hapuskan sebetulnya soal dendamnya karena bagaimanapun itu adalah jejak politik dunia dan PKI waktu itu kalah strategi," ungkapnya.
Baca Juga: 6 Nakes Alami Gejala Mirip Stroke Usai Disuntik, Thailand Tetap Optimis Gunakan Vaksin Sinovac
Tentara, sambung Rocky Gerung, pada waktu itu memang berpolitik untuk menetralkan komunis di Indonesia. Tentara juga menurutnya, membaca ke mana arah politik dari Soekarno pada saat itu.
"Tentara membaca ke mana arah politik Bung Karno dan Bung Karno memang cenderung ke kiri, itu artinya seluruh pidato Bung Karno di tahun 60an akhir itu adalah provokasi," ucapnya.
"Jadi kita mesti fairm itu pertadingan politik, PKI punya 20 juta massa dan gagal untuk mengorganisir massa yang besar itu yang berarti ada sebuah kelemahan strategi," sambungnya.
Maka dari itu, Rocky Gerung menganggap, dalam pertandingan politik, PKI pada saat itu telah kalah.***